Kupang-InfoNTT.com,- Sebuah kasus pelecehan seksual yang sangat memalukan kembali terjadi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Seorang oknum kepala sekolah swasta diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak muridnya sendiri. Kejadian ini diduga kuat terjadi pada awal Bulan Desember 2025, baru sepekan yang lalu.
Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa selain kekerasan seksual secara fisik, rasa suka terhadap korban juga diutarakan lewat chat WhatsApp, bahkan beberapa kali panggilan telfon via WhatsApp namun tidak direspon oleh korban. Ini tentu perbuatan yang sangat tidak terpuji apalagi dilakukan oleh seorang terpelajar yang adalah guru.
Kejadian yang sudah terjadi seminggu lalu, sudah ditangani oleh organisasi yang menaungi sekolah tersebut. Selanjutnya keluarga korban akan melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Korban sebagai murid mestinya mendapatkan pelajaran untuk menunjang masa depannya, malah sebaliknya mendapatkan perlakuan tidak wajar dan merusak mental serta masa depan murid. Tentu ini akan meninggalkan rasa trauma yang mendalam bagi korban dan keluarga.
Bahkan bisa jadi orang tua akan merasa takut menyekolahkan anak-anaknya di sekolah tersebut. Ini adalah sebuah keg tragedy yang tidak harus terjadi. Guru yang seharusnya menjadi contoh dan teladan, malah melakukan perbuatan yang sangat tercela.
Penulis mengecam keras perbuatan oknum kepala sekolah swasta tersebut, dan menuntut agar pihak sekolah dan pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. Jangan biarkan kekerasan seksual terus terjadi di sekolah-sekolah kita.
Sebaliknya korban dan keluarga juga harus mendapatkan perlindungan dan dukungan yang cukup. Jangan biarkan mereka merasa sendirian dalam menghadapi kasus ini.
Pelecehan seksual adalah kejahatan yang tidak dapat ditoleransi. Masyarakat diharapkan dapat bersatu untuk melawan kekerasan seksual dan melindungi anak-anak dari predator yang berkeliaran bebas di luar sana.
Guru yang seharusnya menjadi pelita dan contoh, malah melakukan perbuatan yang sangat tercela. Semoga pelaku dapat dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Kedepan harus ada metode khusus baik pembelajaran maupun kehidupan di sekolah. Harapannya agar sekolah-sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Jangan biarkan kekerasan seksual merusak masa depan generasi muda kita.
Pemerintah dan pihak yayasan yang menaungi sekolah tersebut agar segera mengambil tindakan tegas untuk mencegah kekerasan seksual terjadi lagi di kemudian hari.
Jangan biarkan kekerasan seksual terus merongrong di sekolah-sekolah. Semua pihak harus bersatu untuk melindungi anak-anak dan memastikan bahwa mereka dapat belajar dengan aman dan nyaman.
Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih, menjaga, mewaspadai dan melindungi anak-anak kita dari kekerasan seksual.
Penulis: Chris Bani





