Ruas Jalan Patu-Kolonakaf-Oe’Pates: Cermin Buram Pengelolaan Pemerintahan

Nampak situasi jalan yang rusak, dan banyak kendaraan sulit melewati ruas jalan ini.

Soe-InfoNTT.com,- Jalan Patu-Kolonakaf-Oe’Pates, sebuah ruas jalan provinsi yang menjadi akses vital masyarakat antar-kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), kini menjadi cermin besar yang memantulkan wajah asli pengelolaan pemerintahan: buram, retak, dan kurang perawatan.

Kerusakan pada ruas jalan ini telah berlangsung menahun, namun pemerintah provinsi seolah-olah tidak menunjukkan keseriusan untuk memperbaikinya. Lapisan perkerasan jalan telah kehilangan daya dukung terhadap beban lalu lintas dan rembesan air, membuat kendaraan harus melaju perlahan sambil mempertaruhkan keselamatan.

Bacaan Lainnya

Warga merasa frustrasi dengan kondisi ini, karena mereka telah lama menantikan perbaikan jalan yang tidak kunjung datang. “Kalau jalan rusak saja mereka tidak lihat, apalagi jalan hidup rakyat?” sindir seorang warga, menyoroti minimnya kehadiran wakil rakyat di lokasi yang diklaim sebagai wilayah tanggung jawab mereka.

Kepala Dinas PUPR NTT, Benyamin Nahak, hanya memberikan jawaban singkat ketika dimintai tanggapan, “Kami perhatikan Kaka.” Namun, pertanyaan lanjutan mengenai jadwal penanganan, metode perbaikan, dan langkah mitigasi teknis tak mendapat respons.

Kondisi ini membuat warga menilai pemerintah dan parlemen tidak menunjukkan keseriusan. Kritik pun muncul tidak hanya terkait eksekusi teknis, tetapi juga cara para wakil rakyat membaca aspirasi konstituennya.

Warga mempertanyakan fungsi pengawasan DPRD yang semestinya mampu mengawal anggaran dan memastikan proyek infrastruktur tidak menjadi korban pembiaran. “Biasanya saat mendekati kontestasi politik, mereka hadir di jalan ini. Setelahnya, jalan kembali menjadi saksi bisu janji-janji yang menguap bersama debu yang beterbangan,” kesal warga lainnya.

Ruas Patu-Kolonakaf-Oe’Pates kini berubah menjadi cermin besar yang memantulkan wajah asli pengelolaan pemerintahan: buram, retak, dan kurang perawatan. Warga berharap, dengan semakin kerasnya kritik yang muncul, ada langkah nyata yang diambil pemerintah.(Fajar Timor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *