Merpati Dilepas, Prosesi Pawai Paskah di Kabupaten Kupang Sebagai Simbol Kemandirian 

Rombongan berkuda sebagai salah satu peserta Pawai Paskah Pemuda Kristen Kabupaten Kupang tahun 2025.

Oelamasi-InfoNTT.com,- Bupati Kupang, Yosef Lede secara resmi melepas 56 peserta Prosesi Paskah Pemuda Kristen Kabupaten Kupang, di depan GMIT Calvari Puluthie, yang ditandai dengan pelepasan burung merpati, Selasa (22/4/2025) siang.

Turut mendampingi Bupati saat acara pelepasan, Wakil Bupati Aurum Titu Eki, Forkopimda diantaranya Ketua Pengadilan Ikrarniekha Elmayawati Fau, Kepala Kejaksaan Negeri Muhammad Ilham, Kapolres Kupang AKBP. Rudi Junus Jacob Ledo, Pimpinan DPRD, Tome Da Costa, Sofia Malelak De-Haan, Ketua Sinode GMIT Pdt. Samuel Pandie, Romo Vincent Tamela, dan undangan lainnya.

Bacaan Lainnya

Dengan mata berkaca-kaca dan penuh haru, Bupati Yos Lede di awal sambutan menyatakan rasa syukur atas kemurahan Tuhan, karena pagelaran prosesi pawai paskah perdana di Kabupaten Kupang tahun 2025 dapat dilaksanakan.

“Sejujurnya ini bukan kegiatan dadakan, kegiatan ikut-ikutan, tapi pelaksanaan prosesi paskah ini sudah terencana jauh hari dan tergambar secara baik dalam visi misi kepemimpinan saya bersama ibu Wabup Aurum. Kami ingin Kabupaten Kupang bangkit, kami ingin Kabupaten Kupang ada perubahan, kami ingin menciptakan sebuah kemandirian, dan kemandirian itu kami nyatakan hari ini sebagai suatu proses keimanan,” ungkap Yos.

Yosef Lede meyakini semua yang terlibat dalam pelaksanaan prosesi paskah ini, mempunyai iman dan tekad membangun Kabupaten Kupang. “Doa-doa yang dipanjatkan dari bapak dan ibu, saya percaya akan ada kebangkitan perubahan untuk pribadi, sesama dan untuk daerah,” kata Bupati Yos.

Sambungnya, pelaksanaan prosesi paskah yang berlangsung perdana di Kabupaten Kupang, pasti ada keterbatasan. Namun dirinya mengajak semua Pemuda Kristen Kabupaten Kupang untuk mencoba memulai.

“Yakini semua yang terjadi semata-mata untuk Kemuliaan Tuhan. Mari sukseskan prosesi ini sebagai rasa syukur atas Kemuliaan Tuhan. Ini menjadi agenda rutin setiap tahun Kabupaten Kupang selama masa kepemimpinan saya dan ibu Aurum. Momentum paskah diawal kepemimpinan, kami ingin bangkit bersama seluruh masyarakat Kabupaten Kupang menuju Kabupaten emas,” ucap dirinya.

Sementara Ketua Sinode GMIT Pendeta Samuel Pandie dalam suara gembalanya mengucapkan selamat paskah bagi warga Kabupaten Kupang.

Kesempatan itu dirinya menjelaskan bahwa perayaan paskah tahun ini, sesuai tema “Damai Sejahtera Kristus Di Tengah Keluarga”, dipahami sebagai perayaan kegembiraan dan kegembiraan itu di ekspresikan dengan banyak cara, salah satunya adalah pawai paskah.

Ditambahkan Samuel Pandie, ada bagian dari perayaan yang seringkali orang lupakan, bahwa sebenarnya paskah juga butuh semacam kontemplasi yaitu sebagai sebuah perenungan bagaimana menghayati kebangkitan Kristus dalam perjalanan hidup manusia berdosa.

Selain itu menurut Pdt. Samuel Pandie, Paskah tahun ini menginginkan untuk bergerak dalam kesetaraan. Kesetaraan adalah spirit yang harus dibangun. Hidup saling membutuhkan dan melengkapi. Karena Kristus datang dengan rekonsiliasi dan pengampunan.

“Saya percaya bahwa pak Bupati dan ibu Wakil Bupati bergumul hebat untuk Kabupaten Kupang emas. Bergumul dengan penekanan stunting, kemiskinan ekstrem, kualitas pendidikan dan masalah sosial lainnya. Percaya bahwa berjalan bersama Kristus, semua akan di pulihkan,” kata dia.

Pendeta Samuel Pandie sangat bangga kepada Bupati Yosef Lede. Ia memberikan apresiasi karena apa yang dilaksanakan hari ini melalui prosesi paskah merupakan sejarah pertama di Kabupaten Kupang.

“Baru pertama kali Bupati Kupang menggelar kegiatan prosesi paskah. Beliau adalah Bupati yang dekat sekali dengan GMIT. Saya pastikan GMIT siap bekerjasama dengan Kabupaten Kupang,” tutur Ketua Sinode GMIT.

Ketua Panitia Prosesi Paskah Pemuda Kristen Kabupaten Kupang, Jermias Mone dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati dan Wabup Kupang yang telah merancang program kerja dalam upaya meningkatkan kapasitas Lembaga Keagamaan menuju Kabupaten Kupang emas, serta sekaligus upaya mempertebal nilai-nilai toleransi antar umat beragama.

Ia juga mengucapkan apresiasi lembaga keagamaan, unsur TNI, Polri, panitia, dan seluruh masyarakat Kabupaten Kupang yang ikut ambil bagian dalam perayaan prosesi paskah tahun 2025.

“Bila ada kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan perdana ini, akan menjadi evaluasi untuk kegiatan serupa di tahun berikutnya dan seterusnya,” kata Jermi.

Laporan: Prokopim 

Pos terkait