Peluncuran Buku dan Film “Ukun Badu” di Desa Maktihan
Malaka-InfoNTT.Com,- 5 Maret 2025_Balai Desa Maktihan, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dipenuhi antusiasme warga dalam acara presentasi karya budaya “Ukun Badu”. Kegiatan ini menandai pemutaran perdana film dan peluncuran buku cerita anak “Ukun Badu di Kebun Manek”, yang dihadirkan dengan dukungan Dana Indonesiana dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Hadir dalam kegiatan ini pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta warga dan anak-anak Desa Maktihan yang menyambut dengan hangat upaya pelestarian budaya lokal ini. Buku dan film Ukun Badu dirancang sebagai media pembelajaran yang ramah anak untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai adat dan tradisi yang mulai memudar di tengah perkembangan zaman.
Kepala Desa Maktihan mengapresiasi karya kreatif ini. “Dengan adanya karya seperti ini, anak-anak kita dapat kembali mengenal adat istiadat yang hampir punah di Desa Maktihan. Ini sangat berharga bagi kelangsungan identitas budaya kita,” ujar Yonathan Klau dalam sambutannya.
Sementara itu, Tri Nepa Fay, koordinator pembuatan karya kreatif Ukun Badu, menjelaskan bahwa ide pembuatan ini lahir dari kegelisahan akan kondisi generasi muda saat ini. “Kami melihat bahwa anak-anak saat ini mulai melupakan tradisi atau adat-istiadat. Begitupun dengan tradisi Ukun Badu yang ada di Desa Maktihan. Dalam riset awal kami, tua-tua adat mengakui bahwa adat istiadat ini hampir tidak diketahui oleh anak-anak. Dari situlah kami terdorong untuk membuat karya yang dapat menjadi media pembelajaran yang menarik dan sesuai untuk anak-anak,” jelasnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen peluncuran karya, tetapi juga ajang refleksi kolektif tentang pentingnya menjaga dan meneruskan warisan budaya. Visualisasi dalam film dan narasi dalam buku berhasil menghadirkan kembali kisah-kisah lokal dengan cara yang segar dan mudah dipahami oleh anak-anak.

Melalui inisiatif ini, Desa Maktihan menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak harus kaku dan membosankan. Justru lewat media kreatif seperti buku dan film, nilai-nilai luhur adat dapat ditanamkan dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh hati generasi muda.