Flores-InfoNTT.com,- Usai melaksanakan Kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Nagekeo dan Ende, Gubernur NTT bersama rombongan melanjutkan kunker perdana di Kabupaten Sikka, Rabu (2/4/2025) malam.
Dalam Kunker ini, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena melaksanakan pertemuan dan silaturahmi bersama para kepala sekolah SMA, SMK/MA di Rumah Jabatan Bupati Sikka, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok.
Pertemuan ini dihadiri Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, Wakil Ketua DPRD NTT, Robby Tulus, Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi, Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi, Wakil Ketua DPRD Sikka, Herlindis da Rato serta Forkopimda Sikka dan Pimpinan OPD.
Banyak hal yang disampaikan oleh para guru dalam pertemuan ini, diantaranya persoalan tanah sekolah milik Pemprov NTT yang belum bersertifikat, PLT Kepala Sekolah, Kantor Korwas dan tenaga administrasi.
Gubernur NTT dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa keluhan yang disampaikan ini secepatnya akan dibereskan mulai dari sertifikat, PLT kepala sekolah maupun kekurangan tenaga administrasi.
“Apa yang disampaikan terkait berbagai keluhan, kami (Pemprov NTT) pastikan secepatnya akan dibereskan,” ungkap Melki Laka Lena.
Dalam kesempatan ini, Gubernur NTT juga mengajak semua guru mempersiapkan anak didik SMA, SMK, SLB untuk masuk sekolah kedinasan,TNI/Polri dan kampus – kampus terbaik yang ada di dalam maupun di luar negeri maupun swasta.
“Di tengah waktu yang terbatas ini kita coba efektifkan sehingga kita bisa dapatkan hasil yang baik untuk lolos di Akpol, Akmil Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara dan sekolah – sekolah kedinasan baik itu SPPDN dan banyak lagi yang lain. Kami telah nego dengan berbagai pihak agar sekolah kedinasan jalur afirmasi banyak anak NTT yang bisa masuk di situ,” jelasnya.
Melki Laka Lena juga mendorong agar para guru harus mampu memberikan muatan pengajaran kepada para peserta didiknya sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
“Pola yang dibuat oleh pendidikan tinggi coba kita adopsi kemudian kita adaptasikan dengan kondisi kita di SMA sehingga anak – anak kita sudah mulai belajar masuk di dunia kerja lebih awal,” ujar Gubernur NTT.(***)