Gubernur NTT Mengenang Warisan Pesan dari Paus Fransiskus Sebelum Meninggal

Foto: Paus Fransiskus dan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena

Kupang-InfoNTT.com,- Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus telah meninggal dunia di usia 88 tahun di Vatikan. Meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan video via saluran televisi Vatikan. Paus Fransiskus dipastikan meninggal dunia pada Senin (21/4) pagi, sekitar pukul 07.35 waktu setempat.

Dukacita yang mendalam juga dirasakan oleh Umat Katolik di Indonesia, terkhususnya Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena. Melalui rekaman suara kepada media, (21/4) sore, Melki Laka Lena menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas kepergian Paus Franciskus.

Bacaan Lainnya

“Saya ucapkan dukacita yang mendalam atas kepergian dari Paus Franciskus yang meninggal pada hari Senin ini di usia ke-88 tahun. Kepergian Paus merupakan kehilangan yang sangat besar bagi gereja Katolik sedunia, dan tentu juga bagi semua yang pernah merasakan langsung maupun tidak langsung bagaimana Paus Franciscus pernah menyapa banyak kelompok,” ujar Gubernur NTT.

Melki Laka Lena juga menceritakan bagaimana pesan penting dari Paus Fransiskus untuk semua orang harus mampu menghargai orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang mungkin terlupakan atau mereka-mereka yang terabaikan. Hal ini selalu menjadi pesan dalam berbagai kehidupan sosial, ekonomi politik di tingkat global.

“Kita lihat bagaimana ketika para pengungsi yang kemudian terlupakan, beliau (Paus Fransiskus) memberikan perhatian dengan cara membasu kaki dari para pengungsi di masa Kamis Putih. Ketika juga dunia melupakan ataupun mengabaikan kelompok-kelompok yang mungkin secara sosial terlupakan dalam aspek orientasi seksual atau mungkin kehidupan sosial dan ekonomi, beliau hadir untuk menyapa dan mendampingi mereka,” ungkapnya.

Melki Laka Lena mengingatkan masyarakat saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia. Ketika itu, Paus Fransiskus menyapa orang-orang cacat, dan mereka-mereka yang sering terlupakan dalam kehidupan.

“Waktu datang ke Jakarta Paus Franciscus beri pesan bagaimana sesama manusia menjahit kebersamaan bersama dengan semua orang yang berkendak baik. Sesuai dengan pesan kemanusiaannya untuk Imam Besar di Al-Asar dan Menteri Agama saat ini yang juga merupakan Imam Besar di Masjid Istiqlal. Paus Franciskus saat itu menggambarkan pentingnya kebersamaan dengan semua kelompok agama yang berkendak baik. Tentu kita mensyukuri pernah hadirnya seorang tokoh hebat Paus Franciskus. Kita doakan agar beliau dilapangkan jalan ke surga,” ujar Melki Laka Lena.

Gubernur NTT berharap keteladanan dari Paus Franciskus ini bisa diteruskan oleh kita semua yang masih hidup. Kiranya pesan-pesan penting dari Paus Fransiskus bisa terus diwartakan kepada sesama manusia.

“Kiranya kita bisa menjadi pewarta bagi perjalanan lintas iman, keberagaman dan juga memberi perhatian bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan dalam kehidupan sosial, ekonomi serta politik,” ucapnya.

Melki Laka Lena mengajak semua warga masyarakat Indonesia terkhususnya NTT untuk sama-sama mendoakan agar jiwa Paus Franciskus dilapangkan jalan ke surga dan umat yang masih hidup bisa meneruskan apa yang menjadi spirit dan semangat harapan Paus Franciscus di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur.

“Selamat jalan Paus Franciscus. Semoga menjadi pendoa bagi seluruh umatmu di dunia ini. Juga bagi semua orang yang bekerja untuk kemanusiaan dan kemajuan umat Katolik yang makin peduli, bertenggang rasa dengan sesama yang membutuhkan. Selamat jalan Paus Franciskus,” tutupnya.

Laporan: Chris Bani 

Pos terkait