Gubernur NTT Harap KKN Tematik Gentaskin 2025 Jadi Tonggak Transformasi Desa

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Program Konsorsium Perguruan Tinggi (KPT) Kosabangsa dan KKN Tematik Gerakan NTT Tuntas Stunting dan Kemiskinan (Gentaskin) Tahun 2025.

Kupang-InfoNTT.com,- Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menghadiri sekaligus menutup kegiatan Rapat Koordinasi Program Konsorsium Perguruan Tinggi (KPT) Kosabangsa dan KKN Tematik Gerakan NTT Tuntas Stunting dan Kemiskinan (Gentaskin) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XV, Senin (14/7/2025) di Hotel Harper Kupang.

Turut hadir, Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Prof. I Ketut Adyana, M.Si., Ph.D., Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Dr. Adrianus Amheka, Bupati Manggarai Timur, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Sekda Timor Tengah Selatan, Pimpinan Perguruan Tinggi di NTT serta Pimpinan BUMN dan Bank.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara LLDIKTI Wilayah XV dengan Pemerintah Daerah Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, dan Timor Tengah Selatan untuk pelaksanaan Program KPT Kosabangsa dan KKN Tematik “GENTASKIN” (Gerakan Tuntas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT menyampaikan bahwa Program KKN Tematik Gentaskin menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang edukatif dan transformasional, khususnya dalam membangun kesadaran keluarga terhadap pentingnya gizi, kesehatan, dan produktivitas ekonomi.

Melki Laka Lena mengatakan, keberhasilan menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem tidak bisa hanya bergantung pada satu sektor. Butuh kolaborasi yang melibatkan kampus, pemerintah, lembaga riset, BUMN, LSM, dan masyarakat luas menjadi kunci utama.

“Karena itu, salah satu prioritas dalam Dasa Cita kami adalah Posyandu Tangguh, Masyarakat Sehat dan Bebas Stunting. Posyandu harus menjadi pos komando kesehatan dasar di desa,” ujarnya.

Gubernur NTT berharap program KPT Kosabangsa dan Gentaskin ini bisa menjadi model nasional dalam pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem berbasis kampus dan komunitas.

“Semoga ini menjadi tonggak transformasi desa menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif. Mari kita jaga semangat kolaborasi ini dan bersinergi mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrem dari NTT,” ucapnya. (*Tim Melki)

Pos terkait