Oelamasi-InfoNTT.com,- Walaupun proses rekonstruksi pembunuhan di Desa Poto telah selesai, namun masih ada yang dianggap kurang. Pasalnya, dari 31 adegan yang diperankan dalam rekonstruksi, dinilai tersangka tidak sendirian menjalankan aksinya.
Fransisco Bernando Bessi, S.H.,M.H.,C.Me.,CLA selaku penasehat hukum keluarga korban dengan tegas menyatakan dari adegan yang diperagakan, pelaku tidak mungkin lakukan sendirian.
“Terlihat dengan sangat jelas dan terang benderang bahwa tersangka tidak melakukan hal tersebut sendirian,” ucapnya kepada media sebagaimana dikonfirmasi kupangterkini.com Rabu (19/2/25).
Menurut Fransisco, ada pihak lain yang masih belum diungkap secara jelas serta terang bederang. “Ada pihak lain yang belum terungkap atau sengaja tidak mau diungkap,” tambahnya.
Untuk itu, terkait pembunuhan sadis yang dilakukan tersebut menuntut penyidik Polres Kupang untuk memberikan atensi lebih atas kasus yang dialami pihak keluarga. “Kami menuntut kepada Penyidik, Kapolres Kupang, Kasat Reskrim dan Kapolda NTT untuk memberikan atensi yang luar biasa atas kasus ini,” tambahnya.
Menurut pengamatan pihaknya, dalam 31 adegan yang diperankan sangat sadis, keji dan biadab. Sehingga dirinya selaku kuasa hukum dari pihak keluarga sangat kecewa jika tidak ada pihak lain yang ikut ditetapkan menjadi tersangka
“Pastinya kita akan fokus untuk mengawal kasus ini sampai tuntas proses penyidikannya sebelum disidangkan di Pengadilan,” tandas Fransisco. (*yandry imelson)