Amarasi-InfoNTT.com,– Bupati Kupang dan Ketua DPRD Kabupaten Kupang menghadiri panen raya padi INPARI 32 di Dusun I dan II Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Sabtu (26/4/2025) siang.
Panen raya ini turut dihadiri oleh Dandim 1604 Kupang, Wakapolres Kupang, Kepala BPJS Kupang, para pimpinan OPD, camat se Amarasi Raya, kepala desa se Amarasi Timur dan seluruh kelompok tanah di Desa Enoraen.
Acara diawali dengan ibadah bersama yang dipimpin Ketua Majelis Jemaat GMIT Imanuel Oemoro. Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kupang juga menyerahkan bantuan berupa mesin pompa air berskala besar dan juga bibir jagung kepada para kelompok tani.
Bupati Kupang, Yosef Lede usai melakukan panen perdana di Desa Enoraen mengatakan bahwa para petani Oemoro merasa bersyukur karena hasil tanam menghasilkan padi yang cukup banyak.
“Petani Amarasi Timur khususnya Oemoro berharap ada perhatian dari pemerintah daerah sehingga kebutuhan-kebutuhan di dalam menunjang kegiatan pertanian ini dapat lebih baik dan maju ke depan,” ungkapnya.
Bupati Kupang juga menambahkan, wilayah Dusun satu dan dua Desa Enoraen, ketersediaan air cukup banyak, sayangnya fasilitas penunjang seperti embung dan saluran irigasi belum memadai bahkan masih ada lahan sawah seluas 60 hektare yang belum bisa diolah karena kekurangan air.
“Tentu ada Kadis Pertanian dan PUPR yang turut serta hadir pada kunjungan ini. Kiranya fasilitas yang sudah rusak bisa diperbaiki dan yang belum ada bisa segera dikerjakan dalam waktu dekat. Kebetulan Ketua DPRD Kabupaten Kupang juga hadir. Kita minta dukungan DPRD agar bisa ketuk palu mendukung para petani di Desa Enoraen,” ujarnya.
Yosef Lede juga mengatakan, musim panen satu sudah berhasil. Persoalan sekarang adalah musim panen tanam kedua yang terkendala air. Jika airnya cukup maka sementara bisa alihkan ke penunjang jagung dan sayur. Semoga sementara waktu masyarakat dapat memahami dan bisa maksimalkan lahan yang ada.
“Saya terus turun ke lapangan memantau hasil panen petani karena ini mendukung program Presiden Prabowo Subianto yaitu ketahanan pangan dan makan bergizi gratis. Masyarakat harus dapat menyediakan pangan untuk sukseskan program-program tersebut,” harapnya.
Target Kabupaten Kupang sendiri untuk tahun 2025 adalah swasembada beras dengan jumlah beras 55 ribu ton. Saat ini Kabupaten Kupang sudah mencapai 47 ribu ton.
“Dengan modal dan hasil sekarang, saya pastikan Kabupaten Kupang mencapai target 55 ribu ton untuk swasembada beras,” jelas Yosef Lede.
Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Daniel Taimenas dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada para petani di Desa Enoraen khususnya Oemoro yang telah panen dengan hasil yang sangat baik.
Daniel Taimenas juga mendukung dan siap mendorong pengalokasian anggaran tambahan untuk memperkuat program berbasis pertanian masyarakat di Amarasi Timur.
“Semoga, panen raya ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat, khususnya para petani di Desa Enoraen untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian di masa depan,” ujar Ketua DPRD.
Ketua Gapoktan Mafut’nek Desa Enoraen, Alfonsus Ruku, mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Kupang bersama seluruh OPD yang telah menyediakan waktunya menghadiri penan raya padi INPARI 32.
Menurutnya, panen raya padi pada kesempatan ini merupakan bukti nyata dan kerja keras, dedikasi dan kerjasama yang luar biasa daripada anggota kelompok tani dan semua unsur yang berperan di dalamnya.
“Kami petani mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah atas kunjungan ini dan bersedia mendukung petani Desa Enoraen kedepan, terutama kebijakan yang mendorong peningkatan produksi hasil panen. Terima kasih atas dukungan dan perhatian Bupati Kupang dan Ketua DPRD beserta seluruh jajaran pemerintah yang telah hadir dan mendoakan untuk kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Selain menghadiri panen raya padi, Bupati Kupang dan Ketua DPRD Kabupaten Kupang juga meninjau fasilitas dan infrastruktur pertanian serta pembersihan lahan cetak sawah baru dengan luas lahan 70 hektare yang belum dikelola di Desa Enoraen.
Laporan: Chris Bani