Bendahara Majelis Harian Sinode GMIT Buka Sidang Majelis Klasis Kupang Timur ke- 54

Oelamasi-InfoNTT.com,– Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba, menghadiri Pembukaan Sidang Majelis Klasis Kupang Timur ke- 54 tahun 2025, di Gereja Ekklesia Airkom, Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Rabu (22/1) pagi.

Persidangan yang juga dihadiri Bupati Kupang 2025 – 2030, Yosef Lede tersebut dijadwalkan berlangsung dua hari, dan dibuka oleh Bendahara Majelis Harian Sinode GMIT, Penatua Yefta Sanam, dalam ibadah pembukaan yang dipimpin Pendeta Norman Nenohain.

Bacaan Lainnya

Alexon Lumba dalam sambutan mengatakan, sidang Majelis Klasis harus dimaknai sebagai momentum untuk melaksanakan evaluasi terhadp program pelayanan yang sudah dilaksanakan, sebagai bekal untuk merumuskan langkah – langkah strategis pelaksanaan program pelayanan di Gereja yang lebih baik, di tengah dinamika pelayanan Gereja yang semakin kompleks.

Alexon Lumba berharap peran lebih dari Klasis – klasis, dalam menyelesaikan berbagai tantangan hidup jemaat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan terutama bidang ekonomi jemaat.

“Melalui sidang Majelis Klasis Kupang Timur kali ini kami berharap Gereja dapat menetapkan program – program strategis yang berdampak pada pemberdayaan ekonomi jemaat dengan memanfaatkan halaman rumah atau lahan kosong, dengan menanam tanaman yang mampu memenuhi kebutuhan harian atau juga untuk dijual. Saat ini kita juga mengalami musim penghujan dimana resiko bencana seperti banjir dan longsor sangat besar, sehingga saya berharap melalui mimbar Gereja selalu disampaikan potensi – potensi bencana dan cara menghindarinya,” urai Alexon Lumba.

Alexon Lumba juga meminta pihak Gereja untuk lebih memperhatikan kaum muda, karena kaum muda adalah harapan masa depan Gereja dan Bangsa.

Kaum muda menurut Alexon Lumba, harus mendapat pelayanan yang baik semenjak kecil, agar bertumbuh menjadi pribadi yang tangguh, yang mampu menerapkan nilai – nilai kristiani dalam kehidupan, takut akan Tuhan, dan menjadi kuat imannya menghadapi perkembangan zaman.

Pemerintah Kabupaten Kupang juga ditambahkan Alexon Lumba, tetap berkomitmen untuk bersama Sinode GMIT untuk mengembangkan sekolah – sekolah GMIT, sesuai regulasi dan porsinya masing – masing.

Sedangkan Yosef Lede dalam kesempatannya  menyampaikan, Pemerintah sudah semestinya hadir dalam kehidupan Gereja, dimana dalam masa pemerintahannya bersama Wakil Bupati, Aurum Titu Eki, memprioritaskan penguatan kelembagaan keagamaan, sehingga ia berharap pihak Gereja terbuka akan kebutuhan prioritas Gereja.

“Program – program pelayanan di Gereja saya harap bisa disinkron dengan prorgram – program pembangunan Pemerintah Kabupaten Kupang, sehingga program – program tersebut bisa bermanfaat bagi jemaat yang adalah warga masyarakat Kabupaten Kupang,” ujar Yosef Lede.

Penatua Yefta Sanam dalam Suara Gembalanya mengatakan, persidangan bukan tempat dimana mencari siapa paling sukses atau gagal dalam tahun kerja, tetapi persidangan adalah tempat merencanakan, dan mengevaluasi, serta menyusun strategi untuk menyukseskan program – program pelayanan.

Dilanjutkan, banyak program strategis Sinode GMIT yang harus direalisasi dalam program – program pelayanan diantaranya yang menjadi prioritas antara lain, tata kelola pendidikan GMIT terutama sekolah GMIT telah memberi kontribusi besar bagi NTT namun kini nasibnya tercancam, sehingga Sinode GMIT mengajak semua pihak memeprbaiki sekolah GMIT.

“Yang juga menjadi prioritas program pelayanan yaitu pengembangan aset dan ekonomi, dimana Tuhan sudah menyedian berbagai potensi alam bagi kita, sehingga potensi tersebut harus dikembangkan dan memberi dampak bagi jemaat. Perbaikan SDM jemaat juga harus menjadi prioritas agar jemaat siap menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat,” urai Yefta Sanam.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Kabupaten Kupang, Deasy Ballo – Foeh, Ketua Majelis Klasis Kupang Timur, Pendeta Elomodan Naimasus, beberapa pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang, Plt. Camat Kupang Timur, Yosafat Dokobani, dan para Pendeta se- Klasis Kupang Timur, termasuk Ketua Majelis Jemaat Ekklesia Airkom, Pendeta Elisabeth Riwu – Ratu.

Laporan: Prokopim 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *