Amarasi-InfoNTT.com,- Warga Desa Apren, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang mengungkapkan kekecewaannya terhadap Bupati Kupang, Korinus Masneno. Bupati Kupang dinilai tidak menepati janji kampanye kepada masyarakat Desa Apren.
Kekecewaan masyarakat ini dikarenakan janji pengerjaan ruas jalan Oenoni-Apren harus hotmix, karena jalan yang rusak ini statusnya lapen. Janji memberikan jalan hotmix di Desa Apren hanya sebatas harapan, proyek jalan yang saat ini dikerjakan adalah proyek jalan lapen.
Rehabeam Abineno warga RT 002, Dusun 1, Desa Apren, kepada media ini, Kamis (18/01/2024) sore di kediamannya mengatakan, sebelum tahun 2022, ruas jalan Oenoni-Apren selalu diusulkan pada Musrenbang Desa hingga Musrenbang Kecamatan. Yang mana usulan dimaksud untuk peningkatan mutu dari lapen ke hotmix. Lalu pada tahun 2023 sudah ditetapkan status hotmix, sehingga waktu pengukuran Camat Amarasi sampaikan resmi di forum musyawarah kecamatan dan di kantor Desa Apren bahwa ruas jalan Oenoni-Apren akan dapat peningkatan jalan dari lapen ke hotmix.
“Kami masyarakat Desa Apren ketika mendengar informasi ini sangat bangga karena janji politik Bupati Kupang bapak Korinus Masneno akhirnya ditepati, apalagi Apren juga bagian dari kehidupan Bupati Kupang. Waktu pengukuran pertama lebar jalan 7 meter, yang mana badan jalan 5 meter dan bahu jalan 2 meter. Ada juga tembok penahan pada titik titik tertentu disertai dengan saluran air,” ungkapnya.
Namun kemudian, Rehabeam Abineno menambahkan, masyarakat Desa Apren dibuat kecewa oleh Bupati Kupang sendiri, lantaran dalam pelaksanaan proyek jalan ini bukan peningkatan dari sebelumnya lapen ke hotmix, tapi kembali diberikan jalan lapen.
Menurutnya, jika anggaran tidak cukup untuk hotmix, alangkah bijaknya Pemkab Kupang mengurangi volume kerja namun status jalan tetap pada peningkatan ke hotmix. Keadaan jalan yang saat ini dikerjakan tentu membuat masyarakat sakit hati, apalagi ini diberikan di penghujung masa jabatan Bupati Kupang.
“Kami pikir janji awal kampanye untuk berikan hotmix ditepati, ternyata tidak. Kami ingin Bupati Kupang bapak Korinus Masneno segera klarifikasi kepada kami masyarakat Desa Apren. Atau apa ini hadiah bagi kampung halaman Bupati Kupang? Apalagi waktu Pilkada paket Komitmen menang telak di sini (Apren),” ujar Rehabeam.
Hal yang sama disampaikan Arkalaus Namah, warga RT 006, Dusun 2, Desa Apren, bahwa hotmix saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Apren, karena aktivitas masyarakat cukup tinggi. Para petani juga sangat membutuhkan ruas jalan yang baik, bukan malah kerja lapen di atas lapen lagi.
“Kami ingin Bupati Kupang tepati janjinya, bukan malah membuat kami masyarakat Desa Apren sakit hati dan kecewa. Kalau mau tetap kerja lapen mending kasih kami sertu putih saja untuk perkerasan jalan yang rusak. Karena yang kami tahu, jika jalan rusak ini dasarnya adalah lapen maka harus ada peningkatan ke hotmix,” tegasnya.
Bagi Arkalaus, Desa Apren penghasil hasil bumi yang cukup banyak, baik itu pisang, kelapa dan lain sebagainya. Namun kemudian harapan untuk mendapatkan jalan baik diingkari oleh Bupati Kupang yang adalah orang Amarasi maka sama halnya Bupati Kupang Korinus Masneno mempermalukan dirinya sendiri di kampungnya sendiri.
“Saya harus jujur bahwa kami masyarakat kecewa. Jangan ini dipolitisir karena jalan hotmix ini janji bapak Korinus Masneno sendiri waktu kampanye di Apren. Lalu kemudian kami dikasih lagi jalan lapen maka ini membuat malu bapak Bupati Kupang sendiri. Ini mestinya Bupati Kupang malu karena janji lain tapi buat lain,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, kedua narasumber turut didampingi Markus Bota, Yarid Namah, Yanto Ataupah dan Dorenci Namah serta masyarakat lain yang enggan namanya disebutkan.
Laporan: Chris Bani