Kesan dua Driver dalam Delegasi Pertukaran Budaya ke Festival Fronteira 2024 di Oe-Cusse

Hans Sereh dan Yosua Kaseh

Timor Leste-InfoNTT.com,– Dua orang pengemudi (driver) dari 4 orang yang ditunjuk dalam Keputusan Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, telah menjalankan tugasnya secara amat baik.

Keduanya yakni Hans Sereh dan Yosua Kaseh yang sehari-hari berdinas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang. Mereka membuat pernyataan sebagai kesan yang membekas ketika berada di dalam perjalanan ke Oe-Cusse Timor Leste.

Kesan pertama yang didapatkan oleh keduanya yakni membuat perbandingan kepatuhan masyarakat pengguna jalan baik itu pejalan kaki maupun yang berkendaraan. Bagi keduanya, ada perbedaan yang sangat menyolok dalam hal tertib berlalu lintas.

“Selama di Oekusi sini, kita tidak lihat lampu lalu lintas, tapi semua kendaraan tertib; kecepatan tetap tanpa ada upaya untuk saling mendahului, sekali pun itu dengan bajai.” demikian Yosua Kaseh.

Hans Sereh, sehari-hari bertugas sebagai PNS Dinas P dan K Kabupaten Kupang, dalam perjalanan ini bertugas sebagai Pengemudi (driver), memberikan pandangan yang cukup luas.

Kita di Timor Barat berkendaraan itu seperti tidak saling menghargai ketika berada di jalan. Kita parkir bahkan di tempat dengan tanda dilarang parkir. Kita dapat saja melanggar lampu lalulintas (traffic light). Ini terlihat berbeda di Oekusi Timor Leste. Mereka baru bertumbuh dan mulai berkembang sebagai negara, namun tertib berlalulintas pengguna jalannya baik, jika tidak ingin disebutkan sebagai sangat baik.

Hal lain lagi yang terlihat dan dirasakan sebagai driver yakni kebersihan kota. Petugas kebersihan yang juga mengenakan seragam kuning (pasukan kuning). Mereka bukan saja membersihkan jalan tetapi juga sepanjang pesisir pantai. Kota Oekusi nyaman di pandangan mata. Indah, ditambah masyarakatnya yang sopan sama seperti di Timor dan Indonesia pada umumnya.

Dari pengalaman ini Hans menyampaikan harapan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Kupang. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste khususnya di Otorita Khusus Oe-Cusse, sangat penting dan bahkan prioritas Pembangunan infrastrukturnya.\

Hal ini dianggap penting karena akan terjadi upaya membuat perbandingan oleh masyarakat di perbatasan dua negara.

Amfoang Raya dan Timor Tengah Utara yang menjadi “wajah” Indonesia di mata negara Timor Leste, dipastikan pada masa depan akan makin “artifisial”.

Demikian percakapan singkat media ini dengan dua orang driver dari 4 orang driver yang menjadi pemandu perjalanan delegasi pertukaran budaya pada Festival Fronteira 2024 di Oe-Cusse Timor Leste. (*Roni Bani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *