Kupang-InfoNTT.com,- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIKUM) Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H.,M.H bekerja sama dengan Comissao Nacional De Eleicoes (CNE) Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) workshop peningkatan kapasitas, tugas dan wewenang di Kupang.
Kegiatan ini resmi dibuka secara langsung Oleh Direktur STIKUM, Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H.,M.H dan Presiden Comissao Nacional De Eleicoes (CNE) RDTL, Jose Agostinho da Costa Belo Pereira, Ph.D, Rabu (11/12/2024) pagi di Aula STIKUM.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) workshop ini digelar selama lima hari mulai tanggal 11 sampai 15 Desember 2024 di Hotel Pantai Timor Kota Kupang, Provinsi NTT.
Direktur STIKUM, Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H.,M.H, dalam sambutan pada pembukaan kegiatan mengungkapkan rasa bangganya karena bisa bekerjasama dan menggelar Bimtek internasional bersama para penyelenggara Negara RDTL.
“Kerjasama ini membuat saya bangga karena bisa bertemu dengan para pejabat negara dari Timor Leste. Kebanggan itu dipahami dan dituangkan dalam suatu memorandum of understanding. Pada Bimtek ini juga kita akan berbicara banyak hal antar penyelenggara negara dalam dua konteks hukum, pertama adalah rezim hukum perdata internasional dan hukum publik,” ujar Prof. Yohanes Usfunan.
Ditambahkannya, bimbingan teknis ini adalah salah satu bentuk bagaimana mencari formula-formula yang tepat untuk menghasilkan pemilu yang representatif di Timor Leste kedepan. Ini adalah momentum kedua Negara ini bisa sama-sama belajar, yang mana kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari pendekatan hukum komperatif study.
Selain itu, Bimtek Workshop ini juga akan diarahkan bagaimana melakukan pembenahan-pembenahan teoritik sebagai justifikasi dan indentifikasi masalah-masalah yang dihadapi baik berkaitan dengan undang-undang maupun regulasi. Narasumber yang dihadirkan juga akan membantu untuk berdiskusi serta mencari solusi yang terbaik, sehingga hasil dari pada pertemuan selama lima hari ini bisa menghasilkan kajian akademik dan rekomendasi-rekomendasi yang perlu diatur lebih lanjut guna pembenahan kedepan.
“Kami juga akan belajar bagaimana keberhasilan pemilihan umum di Timor Leste untuk selanjutnya disampaikan ke KPU RI guna membenahi hal-hal yang belum diimplementasikan secara baik di Indonesia. Tujuan kegiatan, bagaimana sesungguhnya kerjasama ini mencari persepsi yang tepat untuk merumuskan solusi-solusi yang baik dalam rangka penyempurnaan Pemilihan Umum di Timor Leste, juga termasuk kita bisa pakai untuk penyelenggaraan Pemilu di Indonesia,” jelas Prof Usfunan.
Guru Besar Udayana Bali ini menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan dalam Bimtek ini akan ditemukan teknik merancang UU yang baik, bagaimana mencatat peristiwa-peristiwa yang menjadi hambatan suatu kegiatan. Yang pasti adalah rule pemilihan umum RDTL sudah jelas, tetapi Presiden RDTL menurunkan melalui peraturan pelaksana bagi CNE.
“Aturan pelaksana untuk CNE ini juga perlu kita lihat, apakah dalam peraturan ada norma-norma yang kabur, dan apakah ini menyulitkan pelaksanaan pada pemilu. Apakah norma yang kabur ini bisa menimbulkan multi interpretasi dan akan menjadi masalah, dan ketika mengambil keputusan yang salah akan tentu akan membawah konsekuensi hukum Karena itu kita mencoba mencari sebetulnya. Ini menjadi salah satu tujuan Bimtek digelar untuk menciptakan kepastian hukum dan keadilan. Kita akan pakai teori untuk mengupas, guna mengetahui rule yang dipakai untuk menjustifikasi kegiatan-kegiatan CNE,” jelas Prof. Yohanes Usfunan.
Sedangkan Presiden Comissao Nacional De Eleicoes (CNE) RDTL, Jose Agostinho da Costa Belo Pereira, Ph.D, dalam kesempatannya mengucapkan terima kasih karena STIKUM Prof. Dr. Yohanes Usfunan, S.H.,M.H, telah bersedia menerima dan bekerjasama menggelar Bimtek Workshop internasional ini.
“Kegiatan ini tentu akan menjadi lebih ketika kita sama-sama menghasilkan sesuatu produk yang akan ditawarkan untuk digunakan di Timor Leste dalam bentuk peraturan atau Undang-Undang,” ujarnya.
Presiden CNE RDTL juga memastikan kerjasama ini akan berlangsung panjang karena sudah mengenal secara dekat dengan Direktur STIKUM Prof. Dr. Yohanes Usfunan. Kiranya apa yang menjadi kebutuhan akademik dari STIKUM akan sama-sama diperjuangkan kedepan.
Kegiatan pembukaan Bimtek CNE RDTL dan STIKUM ini dihadiri oleh Komisioner CNE RDTL bersama para pejabat Negara yang ikut dalam rombongan, serta para dosen dan mahasiswa STIKUM.
Laporan: Chris Bani