Oelamasi-InfoNTT.com,- 22 guru dari SMP Negeri 4 Taebenu dan SD Negeri Bonmuti kembali bertemu Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Senin (18/12) siang. Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Bupati Kupang ini membahas terkait hak para guru perihal Tunjangan Khusus Guru (TKG).
Kepala Sekolah SD Negeri Bonmuti, Agustinus Anin, S.Pd, dalam kesempatan tersebut secara tegas mengatakan bahwa sesuai SK mengajar yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, SD Negeri Bonmuti harusnya menerima TKG. Namun faktanya sejak tahun 2021 hingga 2023 hak-hak tersebut tidak didapatkan.
“Saya sebagai Kepala SD Negeri Bonmuti merasa kecewa karena Operator di Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang selalu mengatakan data SDN Bonmuti tidak tercatat di aplikasi. Data kami tidak ada tapi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menerbitkan SK bagi 12 guru penerima TKG di SD Negeri Bonmuti. Semoga tidak ada yang bermain karena kami akan terus memperjuangkan hak-hak kami hingga para guru mendapatkan keadilan dan haknya sebagai penerima TKG,” ungkapnya.
Ia menambahkan, daerah khusus ini di data berdasarkan geografis, dan SD Negeri Bonmuti sesuai SK kementrian ada di nomor urut 3.683 dan setelah SK diterima dan melakukan konsultasi ke Operator Okto Tahun, operator menyampaikan nama sekolah tidak terdata. Pertanyaannya, mana mungkin SDN Bonmuti tidak terdata sedangkan sesuai SK Kementerian nama desa ada dan di Dese Bonmuti hanya ada satu sekolah yakni SD Negeri Bonmuti.
“Saya berharap operator segera jujur. Jangan pakai alasan bahwa SD Negeri Bonmuti tidak masuk dalam aplikasi. Tentu saya bertanya, jika saya Bonmuti tidak masuk dalam aplikasi, bagaimana dengan SK yang dikeluarkan oleh kementerian? Jika tidak dibayarkan maka segala cara akan kami tempu agar hak guru didapatkan,” tegas Anin.
Agustinus Anin mengungkapkan bahwa data 12 guru penerima TKG dari SD Negeri Binmuti valid, karena data tersebut ada di Kementerian dengan ditandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) oleh dirinya selaku kepala sekolah. Hal inilah yang membuatnya merasa bertanggung jawab atas hak para guru yang namanya tercantum dalam SK kementerian.
“Saya ingin sampaikan ke Pak Okto Tahun bahwa tunjangan khusus itu diberikan kepada guru-guru di daerah khusus, itulah bentuk penghormatan kepada kami guru di daerah terpencil, agar guru-guru yang mengabdi di daerah khusus memberikan pelayanan dan mutu kepada siswa,” ujarnya di hadapan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe.
Hal yang sama juga disampaikan para guru dari SMP Negeri 4 Taebenu, bahwa hingga saat ini TKG belum diterima, padahal janji operator Okto Tahun, tanggal 18 ini akan dibayarkan. Hak-hak guru mutlak dibayarkan karena anggaran tersebut sudah ada dan tidak mungkin dikembalikan dalam alasan apapun terkecuali tidak dibayarkan.
“Kami mohon pak Wakil Bupati Kupang untuk bantu memperjuangkan hal ini agar kami para guru merasa puas. Bagaimana mungkin hak kami para guru tidak dibayarkan, padahal uang tersebut jelas-jelas hak kami,” ujar salah satu guru.
Wakil Bupati Kupang lalu meminta ajudannya untuk memanggil operator Okto Tabun, namun informasi balik bahwa operator sedang berada di Jakarta, dan perkembangan terakhir Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang sudah menandatangani SPM untuk permintaan dana TKG.
“Saya berharap pak Okto Tahun untuk segera proses pembayaran TKG sebagai bagian dari hak-hak para guru. Jika tidak maka ini akan menjadi masalah besar karena anggarannya miliaran rupiah. Ini sudah mau akhir tahun dan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kupang juga akan segera selesai, tapi saya tetap kawal. Saya tidak janji tapi masalah ini pak Okto Tahun harus selesaikan,” ungkap Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe.
Operator Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Okto Tahun yang dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp mengatakan, TKG akan segera dibayarkan namun tanggalnya tidak pasti karena yang mengetahui adalah Bendahara Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang.
Sedangkan terkait jumlah guru dan nominal uang yang akan dibayarkan, Okto Tahun mengatakan data tidak tahu karena ada di laptop. Hal yang sama juga disampaikan Okto Tahun terkait tahun pembayaran TKG, bahwa dirinya belum bisa memastikan akan hal tersebut karena data ada di laptop.
Laporan: Chris Bani