Perayaan dan atau Peringatan Jumat Agung dan Paskah

Peneguhan sidi di Koro'oto (2/4/23); foto: Yeri Bani

Koro’oto-Klasis Amarasi Timur, infontt.com.- Rasanya sudah mentradisi dalam lingkungan pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) bahwa setiap tahun dalam perayaan Minggu-Minggu Sengsara Yesus, di sana ada satu kegiatan gerejawi yang menjadi penandanya yakni, Peneguhan dan Perhadapan anggota sidi baru. Tidak jelas apakah istilah yang tepat untuk kegiatan ini yakni pentahbisan (penahbisan) atau peneguhan dan perhadapan anggota sidi baru? Sebagai awam, orang menggunakan istilah pentahbisan/penahbisan.

Mencermati dan mengutip KBBI (online https://kbbi.web.id/) Kata penahbisan sebagai kata nomina dapat diartikan sebagai pengesahan disertai doa dan pembacaan Firman Tuhan, yang sama dengan penobatan.

Bacaan Lainnya

Jemaat-jemaat GMIT di kota hingga pedesaan ada yang memilih masa raya sengsara Yesus, Jumat Agung dan atau Paskah untuk tradisi gerejawi dimaksud. Salah satu di antaranya yakni GMIT Jemaat Pniel Tefneno’ Koro’oto. Pada hari Minggu (2/4/23) terjadi penahbisan, peneguhan dan perhadapan 35 orang anggota sidi baru. Suatu pencapaian yang besar dari aspek jumlah anggota sidi yang pernah ditahbiskan di sini.

Pada kebaktian Minggu (2/4/23) di GMIT Pniel Tefneno’ Koro’oto, Pdt Yulita Y Zina Lero menyampaikan khotbah di bawah tema: berjalan bersama sang raja damai, sebagai tema sentral untuk seluruh jemaat GMIT. Tema ini mengacu pada Matius 21:1-11; inti khotbahnya yakni:

Suatu pengakuan dan pengagungan dengan begitu cepat berubah menjadi penangkapan, penolakan dan kebencian. Baru saja Yesus dieluk-elukkan, namun langsung berubah menjadi kebencian dan penyaliban. Mengapa? Karena pengakuan dan janji mengikuti Yesus sebagai Mesias didasari pada unsur kepentingan diri bangsa Israel. Mereka merindukan adanya pemimpin baru, pembawa pembaharuan dalam bidang politik, agar Yesus menjadi pemimpin mereka yang bisa mengalahkan kekuasaan Romawi. Namun gambaran pemimpin yang mereka harapkan tidak mereka lihat dalam karya penyelamatan yang Yesus lakukan sehingga dengan begitu mudah (hanya dalam waktu 5 hari) penggunaan dan janji itu berubah menjadi kebencian.

Jadi, kaum muda yang sedang mengaku menjadi pengikut Yesus, mengaku dan berjanji ikut Yesus dan berjalan bersama Yesus sebagai Mesias dari Allah itu bukan hal mudah, sebab pengakuan dan janji itu bukan sekedar ungkapan bibir namun lebih pada melakukan kehendak-Nya, maka supaya bisa setia berjalan bersama Allah, coba sikapi hal-hal berikut:

  1. Punya hubungan yang erat dengan Allah, supaya jangan salah paham terhadap maksud karya dan tindakan Allah dalam hidup kita
  2. Terus mengevaluasi panggilan dan komitmen setia dengan Tuhan
  3. Memiliki hati yang selalu penuh belas kasihan dan kepedulian pada sesama dan dalam pelayanan pada Allah

Kebaktian dihadiri lebih dari 800 anggota jemaat. Peserta kebaktian memenuhi ruang besar gedung gereja yang sedang dalam renovasi. Di antara peserta kebaktian ada yang terpaksa rela duduk di luar, di halaman dan di bawah pohon.

 

 

Laporan: Roni Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *