Penulis Lagu Rohani Berbahasa Daerah di Alor Meninggal Dunia

Bp Amos Sir & Pdt Yoppy (Konsultan Ahli), sesaat sesudah konsultan check kitab Wahyu; foto: UBB GMIT Kupang

Kupang.-infontt.com.- Kabar dukacita datang dari Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kupang pada hari Jumat (21/4/23) sekitar pukul 16.06 WITa melalui WhatsApp Grup. Seorang anggota tim penerjemah alkitab (Perjanjian Baru) meninggal dunia. Ia berada bersama anggota Tim dari Bahasa Teiwa dari Klaster Bahasa-Bahasa di Kepulauan Alor baru saja menyelesaikan membaca kitab Wahyu bersama Konsultan Ahli pada Kamis (20/4/23). Saat itu, dia mengalungkan sehelai kain tenun kepada Konsultan Ahli yang dimaksud. Almarhum bernama Amos Sir.

Amos Sir, seorang pengawas pembina ketika masih aktif sebagai ASN dalam jabatan fungsional guru. Ketika pensiun, ia bergabung dengan Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kupang dalam rangka dokumentasi bahasa daerah dan penulisannya untuk pelestarian bahasa daerah dengan pendekatan tertulis. Pendekatan ini sungguh suatu perkembangan yang membanggakan sekaligus menantang. Menulis lambang bunyi dalam bahasa-bahasa daerah dalam Klaster Alor ke dalam isi kitab suci menjadi tantangan tersendiri. Semua anggota tim yang memperhatikan bahasa daerah secara sungguh-sungguh mewajibkan diri untuk belajar dan terus belajar tanpa mengenal batas usia dan kerentaan tubuh.

Beberapa bahasa di Klaster Alor telah mencapai peluncuran Injil Markus, Kisah Para Rasul, dan kitab lainnya termasuk lagu-lagu berbahasa daerah. Semua lagu-lagu berbahasa daerah dalam Klaster Alor telah melalui proses panjang di tangan seorang Amos Sir. Lagu-lagu itu telah dipergunakan dalam ibadaha-ibadah oleh jemaat-jemaat yang menggunakan bahasa daerah itu.

Almarhum Amos Sir telah pergi. Kamis (20/4/23) ia menulis sebagai berikut:

Firman Tuhan yang berkesan dan menguatkan (1) Wahyu 13:8b; Ketika dunia ini belum diciptakan Tuhan sudah menulis nama orang-orang percaya, di dalam tulisan itu bahwa nanti merekalah (yang) memperoleh hidup yang kekal. Sebagai orang-orang percaya ketika menghadapi peristiwa seperti itu jangan mundur karena itulah kesempatan untuk terus ikut Tuhan dan  percaya kepada-Nya. (2) Wahyu 14:12-13; Tuhan punya orang-orang harus mendengar perintah-Nya dan percaya terus kepada Yesus dan tidak mundur. Orang-orang yang percaya kepada Kristus itu, kalau mereka mati merekalah yang beruntung. Tuhan akan membalas mereka punya lelah dan mereka juga tidak akan hidup sengsara lagi di sorga.

Demikian coretan akhir sebagai kesan akhir dari seorang Amos Sir sesudah kegiatan bersama Konsultan Ahli. Kegiatan dimaksud berlangsung di Lasiana Guest House UBB GMIT Kupang.

Jenazah almarhum Amos Sir disemayamkan sementara di RSS Liliba, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Jenazah selanjutkan akan diberangkatkan ke Kalabahi-Alor dengan kapal penyeberangan (feri) hari ini Sabtu (22/4/23).

Selamat jalan sahabat, selamat bersua dengan Dia yang telah menulis namamu, di sana sukacitamu untuk selamanya. Para sahabat dari seluruh Klaster Bahasa di daratan Timor, Sabu, Rote dan Kepulauan Alor ikhlas melepas kepergianmu. Para sahabat dari luar negeri khususnya baik sebagai orang pribadi Konsultan Ahli maupun sebagai institusi seperti the Seed Company turut dalam duka ini.

 

 

Sumber: WhatsApp Grup Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kupang
Editor: Heronimus Bani (anggota UBB GMIT Kupang).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *