Pemkab Kupang Bersama Gubernur NTT Kunjungi Lokasi Bencana Banjir

Oelamasi-InfoNTT.com,- Derasnya hujan disertai angin kencang di tanggal 25 Desember 2022 dan 1 Janurai 2023 menyebabkan terjadinya banjir di beberapa wilayah di NTT. Salah satunya di Kabupaten Kupang. Cukup banyak masyarakat yang terdampak dari bencana alam tersebut.

Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat bersama sang istri dan rombongan Pemprov NTT melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kupang, dalam rangka memantau lokasi bencana di wilayah Kecamatan Kupang Timur dan Fatuleu Barat tepatnya di Desa Nunkurus, Desa Pariti, dan Desa Naitae, Rabu (04/1/2023).

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur Laiskodat disambut Bupati Kupang, Korinus Masneno di posko penanggulangan bencana alam yang berlokasi di Kantor Desa Naitae Kecamatan Fatuleu Barat.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kupang jelaskan bahwa Kabupaten Kupang adalah daerah yang rawan bencana. Menurutnya upaya tanggap darurat sudah dilakukan dalam rangka penyelamatan masyarakat diantaranya pembentukan posko, penyediaan bantuan logistik, air bersih, evakuasi korban dan penyediaan alat berat.

Sementara itu, untuk penanganan pasca bencana masih berjalan tapi belum dalam kondisi sempurna, sebab rumah-rumah dari warga yang terdampak masih ada pada area banjir. Ia pun melaporkan jumlah jiwa/Kepala Keluarga yang terdampak bencana di Kecamatan Fatuleu Barat yaitu Desa Naitae sebanyak 141 jiwa (35 KK) dan Desa Tuakau ada 212 jiwa (55 KK). Dan yang mengungsi di posko ini terdapat 22 KK.

Selain memberikan bantuan sembako dan kebutuhan mendesak lainnya, Gubernur Victor B.Laiskodat membuka ruang untuk dapat berdialog dengan masyarakat terdampak. Dirinya mengarahkan masyarakat bahwa apa yang dibutuhkan perlu untuk disampaikan sehingga bantuan itu ada. “Ada pemerintah, ada TNI dan Polri yang siap membantu. Terima kasih TNI dan Polri dengan caranya masing-masing bergerak cepat membantu masyarakat terdampak,”ungkap Laiskodat.

Dirinya juga mengimbau agar pentingnya membangun bendung atau bendungan. “Kalau atur perencanaan yang baik antar Pemerintah Kabupaten Kupang, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, agar di wilayah ini ada bendung. Bendung-bendung kecil pakai untuk tanam. Jadi musim kemarau tetap bisa menanam. Dan saat musim hujan datang masyarakat tidak takut lagi, sebab air akan tertampung dengan baik,”terang dirinya. Ia juga mengingatkan kepada warga yang mengungsi, walaupun mengungsi tetap lanjutkan pekerjaan, lahan tetap dimanfaatkan untuk menanam. Kedepan ditegaskan Gubernur tak perlu bangun jembatan lagi, bangun saja bendung ataupun bendungan. Selain itu ia menyinggung dana Belanja Tidak Terduga (BTT) benar-benar dimanfantkan untuk penanggulangan bencana.

Terpisah, salah satu korban bencana asal Desa Tuakau RT.01/RW.01 Dusun I, Agustinus Nifu yang ditemui di lokasi posko ungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima baik dari Pemprov NTT, Pemkab Kupang, TNI maupun Polri. Kerugian yang dialaminya saat bencana terjadi ialah rumah terendam banjir, alat-alat dapur lenyap serta surat-surat penting/berharga lainnya hilang.

Laporan: Prokopim Setda Kabupaten Kupang 

Pos terkait