Kupang-InfoNTT.com,- DPW Nasdem NTT melalui Elias Ngguti Jawamara selaku Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem NTT menanggapi pernyataan rasisme politisi senior Golkar, Melkias Markus Mekeng.
Melalui press reales (09/10), Elias Ngguti Jawamara meminta Melkias Markus Mekeng bersaing secara sehat dalam suksesi pileg yang sementara berlangsung. Di mana membaca pemberitaan di berbagai media tentang ajakan memilih berdasar kesamaan warna kulit dan rambut keriting adalah hal hal yang sangat menciderai nilai nilai demokrasi dan kesamaan hak dalam politik.
Menurutnya, deskripsi yang ditampilkan oleh Melkias Mekeng yakni rambut keriting dan kulit hitam adalah reprensentase suku tertentu yang harus dipilih dan rambut lurus, serta kulit putih tak usah dipilih karena bukan seasal adalah praktek rasisme dalam demokrasi dan itu tidak sehat.
“Ini adalah aktivitas politik yang selalu menjadi ciri-ciri kelompok dan suku serta rasis akan merusak harmonisasi bangsa. Sangat disayangkan bila ucapan rasis memenuhi ruang ruang politik. Sinyal “rasisme” seperti itu harus dihilangkan karena sangat berbahaya dalam hidup berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Elias Ngguti Jawamara menambahkan bahwa apalagi ini disampaikan oleh politisi senior secara terangan-terangan di depan publik. Jangan mengemis simpati elektoral dengan menampilkan sinyal rasisme dan mari bersaing secara sehat untuk menarik simpati rakyat.
“Lebih masuk akal bila Pak Mekeng menampilkan kinerja selama menjadi anggota DPR RI. Memang sentimen rasisme adalah pilihan paling pragmatis bagi para politisi yang miskin ide, gagasan dan kinerja. Untuk itu kami berharap kepada seluruh kontestan Pemilu Legislatif di NTT untuk tidak menpraktekkan ajakan rasisme untuk mendapatkan suara. Mari kedepan pesan pesan persatuan, tidak usah mengedepan isu isu kesamaan suku dan ras karena rakyat NTT sudah cerdas,” ungkapnya.
Elias Ngguti Jawamara juga mengatakan bahwa Melkias Mekeng juga menyebutkan berbagai asosiasi negatif terkait Partai Nasdem di hadapan masyarakat. Terkait dugaan korupsi yang disebut, saat ini telah berproses di lembaga penegakan hukum.
“Kader Nasdem secara kasatria telah menghadapi kasus hukum tersebut. Oh iya, Pak Mekeng juga pernah masuk keluar KPK dan diperiksa dalam beberapa kasus. Kalau tidak salah pernah juga ditetapkan sebagai tersangka? Mohon dijawab Pak Mekeng,” tegasnya.
Terkait praktek rasisme yang sudah dilakukan oleh politisi Golkar dalam resesnya tersebut, menurutnya harus ditanggapi secara serius oleh berbagai pihak. Bawaslu harus memanggil yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi. Benar bahwa tidak diucapkan dalam sebuah kampanye terbuka namun ucapan rasisme itu dimaksudkan pada pileg mendatang. bukankah itu berpotensi merusak pelaksanaan pemilu bila menggunakan sentimen rasisme.
“Bawaslu jangan takut untuk memanggil yang bersangkutan,” tandas Jawamara.***