Konsorsium Timor Adil dan Setara NTT Gelar Workshop di Amanuban Timur

Soe-InfoNTT.com,- Konsorsium Timor Adil dan Setara NTT yang terdiri dari beberapa NGO di NTT antara lain LBH Apik, Bengkel Appek, CIS Timor, Sanggar Suara Perempuan (SSP), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) NTT, Yabiku NTT, Lopo Belajar Gender, didukung oleh Oxfam gelar kegiatan Workshop Exit Strategi Program IWIL yang berlangsung pada 16 Mei dan 19 Mei di aula kantor desa Oeekam dan Oelet di Kecamatan Amanuban Timur.

Sinta Maneys, salah satu perempuan di desa Oeekam yang hadir dalam Workshop Exit Strategi Program IWIL, sekarang ini kami perempuan sudah merasa lega karena suami-suami kami telah juga terjun dalam pekerjaan perawatan tak berbayar, seperti mengasuh anak, mencuci piring, masak juga mendukung kami untuk bisa mengembangkan usaha ekonomi kecil-kecil.

Bacaan Lainnya

Kegiatan Workshop Exit Strategi Program I WIL diselenggarakan di Aula kantor Desa Oeekam dan Oelet Kecamatan Amanuban Timur pada hari Selasa 16 Mei 2023 dan Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah laki-laki dan perempuan, tokoh masyarakat, tokoh agama, linmas desa, tokoh perempuan dan laki-laki baru, paralegal dan unsur pemerintah, baik dari kecamatan maupun desa.

“Program dan Kegiatan I WIL yang selama ini didampingi oleh Lembaga-lembaga Masyarakat yang tergabung dalam Konsorsium Timor Adil dan Setara (K-TAS) propinsi NTT ini telah berjalan selama 5 (lima) tahun sejak 2018-2023 dan segera akan berakhir pada Juni 2023 ini”, kata Filli Tahu, salah satu manager Konsorsium TAS-NTT yang hadir dan memberikan sambutan.

Sementara itu Pemerintah Kecamatan Amanuban Timur yang dihadiri oleh Sekcam, mengatakan bahwa pemerintah kecamatan Amanuban Timur, sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Konsorsium Timor Adil dan Setara NTT, melalui Koalisi Perempuan Indonesia Cabang Timor Tengah Selatan, yang sudah selama 5 tahun (2018-2023) ini mendampingi masyarakat di 2 Desa ini, bahkan dampaknya terasa bagi desa-desa sekitarnya.

Dilain sisi Kepala Desa OeEkam, Jeyoda E. Nabunome dan Kepala Desa Oelet Muhamat N. Tapoin, secara terpisah mengucapkan terima kasi kepada K-TAS NTT dan Koalisi Perempuan Cabang Timor Tengah Selatan yang selama ini melakukan intervensi program dan telah menghasilkan beberapa perubahan antara lain terkait kepemimpinan perempuan, Perempuan sudah tidak dipandang sebelah mata lagi bahwa adanya perempuan desa yang menduduki struktur organisani baik pemerintah maupun social kemasyarakatan, juga beberapa perempuan desa sudah mulai melakukan usaha ekonomi dan ditunjang dengan pelatihan peningkatan kapasitas mereka sehingga beberapa sudah dapat NIB (Nomor Ijin Berusaha) dari Pemerintah, SPP-PIRT ( Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan, juga Hasil Uji Balai POM untuk beberapa Produk Makanan serta Sertifikat Pelatihan Keamanan Pangan maupun dokumemen ijin dan pendukung usaha kecil dari perempuan desa.

Lebih dari hal tersebut, dari hasil presentasi PO IWIL yang juga adalah Pimpinan Koalisi Perempuan Indonesia Cabang Timor Tengah Selatan, Sekertaris Cabang Yance T Solle-Eluama, yang diamini oleh masyarakat yang hadir di 2 desa ini, bahwa terdapat kemajuan pada pilar 1 yakni Pengurangan Kekerasan Berbasis Gender, telah ada Perempuan, laki-laki, dan jaringan komunitas yang mengambil tindakan untuk mengubah norma sosial yang berbahaya yang mengarah pada marginalisasi perempuan dan GBV diantaranya adanya Gerakan Laki-Laki Baru, serta adanya Paralegal / Satgas Penaganan Masalah Perempuan dan adak di desa dan kebijakan Pemdes seperti SK Kepala Desa tentang SOP dan lainya, yang juga telah diimplementasikan untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan baik litigasi maupun non litigasi.

Demikian juga pada pilar 2 dan 3 yakni terkait upaya mendukung atau penguatan kepemimpinan perempuan dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Tak tanggung-tanggung, Nikodemus Solle, mantan anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan, Ketua Tim Teknis Pokja PUG kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi Fasilitator dalam kegiatan ini, beliau juga menjadi Paralegal yang telah mendampingi beberapa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai bentuk perwujudan pilar 1 yang menjadi salah satu konsen dampingan K-TAS NTT melalui program IWIL (Indonesia Woment in Leaderhip).

Laporan: Welem Leba 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.