Oelamasi-InfoNTT.com,- Angka stunting di Kabupaten Kupang setelah bulan timbang dan ukur di Februari 2023 menurun dari 19,88 persen menjadi 16,11 persen.
Penurunan angka stunting sendiri bisa digenjot agar lebih rendah lagi, bila semua dinas di Pemerintahan Kabupaten Kupang mau bekerja bersama untuk memberantas stunting.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kupang yang juga adalah Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, saat meninjau kegiatan penimbangan bayi dan balita di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Rabu 15 maret 2023 mengatakan, berterimakasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, para camat, kepala desa, pihak TNI/Polri, tokoh masyarakat dan tokoh agama, yang telah berkolaborasi bersama memberantas stunting di daerah masing-masing.
Namun jerry manafe menyayangkan, dinas yang lain belum berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting di KabupatenKupang. Ia berharap lewat program orang tua angkat, para OPD di lingkup Kabupaten Kupang juga mau ikut berkolaborasi bersama, menurunkan angka stunting.
“Tidak mungkin saya bekerja sendiri dalam memberantas stunting. Saat ini baru dinas kesehatan, TNI/Polri, camat, kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyrakat yang bekerja bersama saya memberantas stunting. Melalui program orang tua asuh, saya harap semua dinas mau bekerja bersama menurunkan stunting, dan saya yakin di akhir 2023 bila kita berkerja keras bersama, angka stunting sudah menjadi hanya 10 persen saja di Kabupaten Kupang,” ujar jerry manafe.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKupang, dr. Robert Amheka, bahwa bila semua dinas di pemerintah Kabupaten Kupang mau bekerja bersama ketua TPPS dan dinas kesehatan dalam memberantas stunting, maka angka stunting bisa menurun drastis.
Ia menambahkan, untuk menyukseskan program orang tua angkat yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kupang dalam memberantas stunting, semua dinas harus turun ke posyandu sehingga memahami kerja kader dengan baik.
”Agar para dinas bisa menjalankan tugas mereka dalam program orang tua angkat dengan baik, saya menghimbau agar OPD juga turun ke posyandu-posyandu, karena semua balita stunting ada di situ, daripada mereka turun ke lapangan secara sendiri ke rumah masing-masing tentu akan sulit. Jadi saya harap dinas-dinas lain mau bersama turun ke posyandu yang berlangsung setiap bulan,” ujar Amheka.(***)