Tiada jalan tanpa kerikil tajam tiada hidup tanpa persoalan.
Tiada langit tanpa awan gelap,tiada hidup tanpa kesalahan.
Setiap kehidupan di muka bumi selalu dipertemukan dengan persoalan
dan kesalahan yang memaksa hati untuk sabar dan kuat untuk mengahadapi.
Satu kesalahan bisa menghilangkan beribu kebaikan.
Satu kesalahan bisa membubarkan beribu orang.
mengapa demikian?
karena kita cenderung lebih melihat kebaikan dari pada keburukan.
Dua hal ini sepertinya punya pelajaran tersendiri antara
diri kita dan sesama namun kita sulit memahami.
Kita perlu banyak belajar untuk menerima kelebihan dan kekurangan sesama.
Setiap kebaikan yang tertabur perlu untuk kita rawat bersama
agar trus bertumbuh dan menghasilkan buah.
Jika ada kesalahan yang terjadi sebenarnya kita tidak perlu berlarut
untuk menghakimi tapi mencoba untuk saling menopang
agar bisa merubah serta tetap satu dalam gengaman kasih.
kita perlu banyak belajar untuk tidak menghakimi kesalahan orang,
serta tidak menyalahkan orang lain.
Yang perlu kita lakukan adalah sadar diri serta menguatkan
dengan hal-hal positif supaya ada bayangan untuk merubah.
Kita tidak pernah mengetahui apa perasaan orang
ketika kita menjadi hakim atas dirinya,
kita perlu berpikir seandainya saya di posisi itu apa jadinya?
Boleh mengoreksi kesalahan teman tetapi
jangan sampai merusak mental kepemipinan serta mental kebersamaan.
Karena langkah juang kita masih dalam lintasan jalan
yang belum pasti dan belum berujung.
Apa yang kita lakukan sekarang itu yang nanti kita tuai di kemudian.
Saling memahami, memaafkan dan menopang
lebih penting untuk tetap dalam gelang kasih yang sesungguhnya.
Jangan jadikan kesalahan orang lain sebagai bahan mulugram
dan lelucon tapi mencoba untuk tenang
dan menjadi surat hidup dengan hal-hal positif.
Selamat malam untuk kita semua,
Uisneno nok kit ok-oke tua.
Penulis: Merdana Santri Ora
Editor: Heronimus Bani