Belum Nikmati Listrik, Kades Bonleu Bersama Warganya Datangi Kantor PLN UP2K Kupang

Kepala Desa Bonleu bersama warganya di kantor PLN UP2K Kupang.

Kupang-InfoNTT.com,- 300 KK di Desa Bonleu, Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan hingga saat ini kurang lebih 300 KK masyarakatnya belum menikmati pasokan listrik.

Hal ini membuat Megy Fobia, selaku Kepala Desa Bonleu melakukan terobosan dengan bersama warganya pada Kamis, (06/07/2023) siang mendatangi kantor PLN UP2K Kupang di Kecamatan Kota Raja, Kelurahan Nunleu, Kota Kupang, guna mengadukan pengeluhan yang selama ini dialami.

Bacaan Lainnya

Yeskiel Poli salah satu tokoh masyarakat RT 12, Desa Bonleu menuturkan bahwa mereka merasakan sendiri dan bisa membayangkan kesusahan lantaran belum adanya pasokan listrik dari PLN. Jika pun ada penerangan, itu hanya sebagian sehingga tidak semua masyarakat memilikinya.

“Sedih, kami ini di pelosok sekali, sangat tertinggal informasi dan perkembangan apapun sangat lambat di desa kami, jaringan listrik ini hanya sebagian saja yang dirasakan oleh masyarakat apalagi anak-anak mau belajar harus menggunakan lampu pelita,” ungkapnya.

Dirinya berharap agar dengan pertemuan dengan pihak dari PLN hari ini akan menjawab keluhan mereka yang selama ini “Mudah mudahan kami kembali hari ini, maka besok atau lusa atau juga dalam waktu dekat PLN sudah bisa turun untuk survei,” ujarnya.

Kepala Desa Bonleu, Megy Fobia menambahkan ia sangat bersyukur karena hari ini bisa bertemu langsung dengan pegawai PLN UP2K Kupang yang sudah menerima serta bisa beraudensi langsung dan mendengarkan keluhan masyarakat terkait pasokan listrik di pendalaman TTS.

“Ini salah satu keluhan masyarakat terkait jaringan listrik yang belum merata di daerah kami yang datang ini mereka semua adalah pelaku yang sama sekali belum tersentuh penerangan tentunya mereka sangat membutuhkan akan penerangan sehingga kami sebagai pemerintah desa memfasilitasi dan memantau langsung terkait hal tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Megy, berdasarkan pengeluhan ini sebagai pemerintah desa, Pemerintah Desa Bonleu tetap berkomitmen untuk secepatnya keluhan ini bisa terjawab demi kemajuan Desa Bonleu.

Menurut Megy, sesuai dengan pengeluhan masyarakat, tidak adanya listrik sangat berdampak sekali salah satunya pada anak bangsa atau generasi penerus khususnya di Desa Bonleu

“Setiap kali saya mendapatkan anak-anak sekolah itu belajar menggunakan lampu pelita saya sangat sedih melihat mereka terus seperti itu sehingga inisiatif pemdes dan masyarakat untuk bisa memperjuangkan dan bisa mendapatkan perhatian khusus akan hal ini,” jelasnya.

Dia berharap, aduan ini yang sudah sampaikan oleh masyarakat itu bisa secepatnya ditindaklanjuti oleh PLN dan pihak terkait.

“Harapannya bisa secepatnya di tindaklanjuti dan di eksekusi pengeluhan ini karena kami tidak sampai disini saja kami akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat desa bonleu sampai pada Bapak Gubernur, DPR provinsi, dan mudah -mudahan tentunya beberapa pihak secara sinergitas segera bisa menindaklanjuti,mensolusikan terkait permasalahan yang ada,” ujarnya

Secara terpisah Arif sebagai supervisor kontribusi dari pihak PLN mengatakan PLN sudah mendengar keluhan dan desa tersebut sudah pernah disurvei.

“Setelah ini kami akan membantu agar bisa diprioritaskan dan disetujui oleh manajemen serta rencananya dalam waktu dekat kita akan meninjau langsung di lapangan terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Bonleu.

Laporan: *AJ

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *