Anggaran Miliaran Rupiah, Pekerjaan Jalan Naibonat-Nunkurus Diduga Kerja Asal Jadi

Proyek pekerjaan jalan Naibonat-Nunkurus

Oelamasi-InfoNTT.com,- Warga di sekitar lokasi pekerjaan jalan Naibonat – Nunkurus di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang-NTT mengeluh karena terdapat beberapa ruas jalan yang sengaja tidak dilapisi dengan agregat halus pada konstruksi badan jalan.

Sumber seorang warga Desa Nunkurus yang enggan namanya dipublikasi, Kamis (27/07/2023) mengatakan, pelaksana pekerjaan jalan Naibonat – Nunkurus yang menelan dana miliaran rupiah itu, pada beberapa titik tidak dilapisi dengan agregat halus. Pelaksana pada titik tertentu itu setelah usai menebar dan memadatkan agregat kasar langsung dilapisi aspal hotmix.

Sumber menyebutkan, terdapat jalan sepanjang hampir dua kilometer dari Kakaba’i sampai Kampung Uel di mana badan jalan tidak dipastikan terlebih dahulu dengan material agregat halus, setelah usai agregat kasar langsung dilapisi dengan hotmix.

Padahal kata sumber, jalan sepanjang itu merupakan jalur mengalirnya air ketika hujan sehingga dengan tidak ada lapisan agregat halus maka dipastikan jalan tidak lebih tinggi dari saluran air. Hal ini tentu akan membuat jalan tidak bertahan lama karena akan terendam air dikala musim hujan.

Kondisi yang terjadi di lapangan ungkap sumber, ternyata berbeda dengan sosialisasi yang dilakukan Dinas PUPR Kabupaten Kupang di Kantor Desa Nunkurus sebelum dimulainya tahapan pekerjaan. Saat itu dinas mengatakan bahwa jalan Naibonat-Nunkurus akan dilakukan pemadatan hingga mencapai ukuran tertentu sebelum lapisan hotmix setebal 4 centimeter.

“Tempo hari sosialisasi bilang nanti ada lapisan agregat B lalu dikasi padat kemudian tambah agregat A lalu dipadatkan baru hotmix. Sosialisasi dengan kenyataan berbeda, ada titik tertentu dari agregat B langsung hotmix,” ungkap sumber.

Sementara itu, Teldy Sanam selaku Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (28/07/2023) mengatakan, untuk segmen tertentu ada yang menggunakan agregat B kemudian dilapisi agregat A dan terakhir lapisan hotmix.

Ia mengatakan, terdapat segmen tertentu juga yang dianggap konstruksi awal dianggap sudah memadai langsung dilapisi agregat A kemudian langsung lapisan HRS (Hot Rolled Sheet) atau campuran bergradasi senjang yang menggunakan agregat kasar dan agregat halus (aspal hotmix).

“Jadi itu mungkin yang mereka lihat bahwa tidak dua lapis berarti tidak menggunakan agregat B, langsung agregat A dan langsung HRS,” tandasnya.(*KI)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *