Kupang-InfoNTT.com,- Pandemi Covid 19 yang terjadi menciptakan kesenjangan yang cukup besar bagi perkembangan anak usia dini. Sekolah yang ditutup menyebabkan interaksi anak dengan teman sebaya menjadi berkurang, anak belajar dari rumah dan akhirya tidak mendapatkan bimbingan langsung dari guru, serta kurang dukungan pembelajaran yang tepat dari orang tua. Kondisi ini berdampak besar pada ketidaksiapan anak untuk lanjut ke jenjang pendidikan sekolah dasar.
Pemerintah Indonesia dan UNICEF telah berupaya meminimalisir kesenjangan ini, oleh karena itu melalui kemitraan dengan CIS Timor, UNICEF menggelar program PAUD HI di Provinsi NTT dengan menyasar beberapa PAUD dan SD dikhususkan kelas awal (kelas 1, kelas 2, kelas 3) yang terdampak COVID 19.
Sebelumnya sudah dilakukan kegiatan Pelatihan Calon Pelatih Literasi Kelas Awal selama satu minggu, untuk mempersiapkan Master Trainer yang mampu melatih guru kelas awal dalam meningkatkan pemahaman guru tentang literasi kelas awal dan pembelajaran yang tepat bagi anak, juga meningkatkan pemahaman guru tentang kesiapan sekolah dari pra sekolah ke sekolah dasar, serta juga diharapkan para master trainer ini yang kedepan mampu mendorong guru kelas awal untuk membuat program inovatif di sekolah terkait literasi dan numerasi.
Melalui kegiatan ini kedepan Kabupaten Kupang yang telah memiliki 12 orang master trainer literasi kelas awal dan transisi sekolah, yang siap melatih bapak dan bu guru kelas awal selama 2 hari berkegiatan, juga diharapkan mereka bisa terus melakukan training mandiri bagi para guru lainya. Dan demi mendukung aktivitas pelatih, dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kupang telah mengeluarkan SK resmi untuk ke 12 master trainer Literasi kelas awal di Kabupaten Kupang. Para master trainer ini berasal dari unsur pengawas, Kepala sekolah dan juga pegiat literasi yang ada di kabupaten kupang.
Ada 35 SD dari 10 kecamatan yang akan didampingi. Kegiatan ini untuk sesi satu akan dilaksanakan 13-14 Oktober secara Paralel di 4 Lokasi yakni, di SDN Oelnunu untuk Kelompok fatuleu 1, SD GMIT Tofa untu kelompok Amarasi barat, SD I Batakte untuk kelompok Kupang Barat, SDS Pelita Hati Baumata Untuk kelompok Taebenu. Sementara untuk minggu depan akan dilakukan untuk sesi dua dengan melibatkan peserta dari kelompok Takari, Amfoang Selatan, Kupang timur, Amarasi dan juga semau.
Dalam pelatihan ini ada kegiatan simulasi di sela teori yang disampaikan. Melalui simulasi diharapkan materi yang diserap lebih banyak, dan bapak/ibu dapat langsung mempraktikan di lembaganya masing-masing. Proses penerapan perubahan pembiasaan akan terlihat oleh kami melalui kegiatan mentoring yang dilakukan oleh UNICEF, CIS Timor dan master trainer pasca kegiatan pelatihan bagi guru ini diadakan.
Kami menyampaikan hal tersebut untuk memberikan penekanan bagi bapak/Ibu bahwa tindak lanjut yang kami harapkan dari kegiatan ini adalah perubahan pembiasaan pembelajaran pada anak-anak transisi pra sekolah ke sekolah dasar. Guru mampu mengejar ketertinggalan perkembangan anak dengan cara memperhatikan kebutuhan anak dan memberikan pembelajaran yang tepat bagi anak.
Dalam proses menerapkan pembelajaran yang mendukung anak dalam mengejar ketertinggalan ini, CIS Timor, UNICEF, dan master trainer akan selalu mendampingi para guru ini sehingga kendala apa yang ditemui dalam proses penerapannya bapak/ibu dapat sebebasnya meminta bantuan dan arahan dari penyelenggara.
Dalam Sambutan Pembukaan Ibu Ribka Kekado, M.PD, selalu Koordinator Pengawas mewakili Kepala Dinas PK Kabupaten Kupang berharap para peserta yang hadir dalam pelatihan ini dapat tekun mengikuti dan di kemudian hari serta menerapkan ilmu untuk menpercepat ketertinggalan yang ada selama ini.
Penulis: Teice Benu (Spesialis Edukasi Program ECD UNICEF dan CIS Timor).