Oelamasi-InfoNTT.com,- Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk mendukung pembangunan sarana dan prasaran pariwisata di Pantai Teres, Kecamatan Amarasi Selatan sejak tahun 2020.
Hal ini dikarenakan pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan dari lima sektor prioritas pembangunan dalam lima tahun kepemimpinan Bupati Korinus Masneno dan Wakil Bupati Jerry Manafe.
Namun Pembangunan Pantai Teres bukannya dipuji malah mendapat kritikan keras dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Ia menyoroti pembangunan Pantai Teres di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, yang dinilai banyak kekurangan.
Kritikan ini disampaikan Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan pada peletakan batu pertama di Gereja GMIT Mizpa Tetebudale di Desa Pukdale, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Minggu (24/4/2022) siang.
Menurut Gubernur NTT, suatu proyek pembangunan pariwisata harus mampu untuk mendorong keuangan atau anggaran daerah serta bisa mendatangkan banyak orang.
Dirinya mencontohkan pembangunan parawisata di Kabupaten Kupang, yang mana membangun proyek Pariwisata Pantai Teres di tempat yang belum tentu banyak orang datang.
“Saya bilang itu kehilangan iman sekaligus ilmu pengetahuan. Saya tidak larang untuk bangun, tetapi buat apa bangun di tempat yang orang tidak datang. Saya saja tidak tahu itu tempat (Pantai Teres) di mana. Maksud saya membangun itu harus searah antara ilmu pengetahuan dan iman,” ungkapnya.
Menurut Viktor, pembangunan daerah harus memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni yang mampu mendorong pembangunan dan dapat menarik banyak orang serta putaran keuangan itu harus mampu didorong di wilayah tersebut.
Dirinya mencontohkan pembangunan teropong bintang gunung Timau di Amfoang Selatan. Pembangunan tersebut menjadi contoh karena banyak orang yang akan berkunjung, baik diundang atau tanpa diundang pun orang akan berkunjung.
“Hadirnya teropong bintang di Timau itu akan menarik banyak sekali orang yang berkunjung di tempat itu,” ujarnya.
Hal yang sama juga dengan Bendungan Raknamo di Kecamatan Amabi Oefeto. Mestinya ada Restoran. Harus ada tempat makan dan minum yang dibuat bagus serta menarik, sehingga pengunjung bisa senang ke sana.
“Sekarang tidak dibangun. Nanti kalau orang lain datang bangun baru kita sadar padahal Bendungan Raknamo itu sangat luar biasa potensinya,” jelanya.
Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Ketua Majelis Sinode GMIT Pendeta Merry Kolimon, pimpinan OPD Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang Johanis Mase, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang Deasy Ballo Foeh, para pendeta dan juga jemaat Tetebudale. (*Tim)