Oleh: Renhard R. Sabaat
(Mahasiswa Prodi PAK – IAKN Kupang)
Menurut Hidayatno, berpikir, yaitu sebagai suatu aktivitas mental dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, berpikir merupakan proses kognitif yang tidak dapat dilihat secara fisik. Hasil dari berpikir itu pun bersifat abstrak yakni berupa ide, pengetahuan, prosedur, argumen, dan keputusan (Hidayatno, 2016).
Menurut Banathy, ia mengatakan bahwa teori sistem adalah suatu ekspresi yang terorganisir dari rangkaian berbagai konsep dan prinsip yang saling terkait yang berlaku untuk semua sistem. Sedangkan Salamun menegaskan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang mana saling membentuk fungsi tertentu (Salamun, 2017).
Berpikir sistem adalah salah satu pendekatan yang diperlukan agar manusia dapat memandang persoalan-persoalan dunia ini dengan lebih menyeluruh dan dengan demikian pengambilan keputusan dan pilihan aksi dapat dibuat lebih terarah kepada sumber-sumber persoalan yang akan mengubah sistem secara efektif (Hidayatno, 2016).
Sedangkan menurut hurliman mengatakan bahwa sistem berpikir lebih menekankan pada kesadaran mengenai segala sesuatu yang berkaitan dalam satu rangkaian sistem. Sedangkan menurut Adetary, maka berpikir sistem berdampak kepada serangkaian pemikiran yang membentuk kebiasaan berpikir seseorang (Mindset) atau cara pandang seseorang sebagai implikasi dari pemahaman terhadap suatu objek pikiran dalam merespon suatu permasalahan.
Era Society 5.0 telah terjadi integrasi antara dunia maya dan nyata. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah bagaimana pendidikan dilakukan, termasuk praktik Pendidikan Agama Kristen (PAK). gagasan society 5.0 saat ini masih terasa sebatas konsep namun persiapan ke arah masa itu tetaplah menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi.
Dalam hal ini diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan PAK, mengingat PAK memegang peranan sangat penting dalam menyiapkan peserta didik yang unggul, tidak hanya secara intelektual namun dalam karakter, mental dan spiritual.
Upaya lembaga pendidikan Kristen untuk menyiapkan society 5.0 adalah dengan cara: pertama, merumuskan ulang visi dan misi sekolah. Kedua, lembaga pendidikan Kristen perlu mengembalikan orientasi atau fokus pelayanan kepada Tuhan semata. Ketiga, secara serius membangun budayadan mengaktualisasikan secara nyata sehingga seluruhanggota keluarga lembaga dapat mengalami transformasikehidupan serupa dengan Tuhan. Keempat, peningkatan mutu PAK melalui pengembangan kualitas dan profesionalitas pengajar PAK, pengembangan materi dan metode pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual, peningkatan literasi bagi pengajar dan peserta didik. Kelima, menyediakan sarana dan perlengkapan pembelajaran sesuai kebutuhan. Keenam, sekolah perlu membangun sinergi dengan semua pihak, yaitu gereja, masyarakat, keluarga dan dunia usaha.
Salah satu program bersama yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian demi perkembangan ilmu PAK, ilmu sosial maupun ilmu lain. Hasil penelitian dapat membantu mengatasi permasalahan sosial dan membangun kehidupan masyarakat yang berkualitas.
Demikian essay yang saya buat ini. Segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat di essay ini mohon dimaklumi, maka dari itu saran dan kritikan yang membangun dari pembaca sangat diperlukan agar kedepannya penulis menjadi lebih baik. Terima Kasih. Tuhan Memberkati.***