Masalah Obesitas dan Diabetes di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis: Yufita TR D Kasse (Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana Kupang)

NIM: 2007010046

Bacaan Lainnya

Kelas/Semester: D/4

Masalah obesitas dan diabetes makin bertambah banyak di tengah pandemi covid 19 yang terjadi di indonesia. Hal ini cukup menjadi perhatian banyak orang, yang mana dalam masalah ini tak heran banyak kematian yang terjadi. Orang yang mengalami obesitas rentan terkena diabetes.

Indonesia sendiri, kasus kematian karena masalah obesitas dan diabetes cukup tinggi, yakni mencapai 236 ribu orang di tahun 2021. Data ini diambil dari data Kemenkes RI tahun 2021. Salah contoh kasus kematian akibat diabetes yaitu meninggalnya artis cilik Matthew Whitney.

Kasus yang kian marak ini membuat saya ingin mencari tahu melalui media internet dan juga jurnal-jurnal yang dibuat oleh para peneliti. Namun sayangnya banyak yang belum menyadari reskionya, dan kasus ini makin terus bertambah di masyarakat. Kasus ini terjadi paling banyak pada kalangan masyarakat yang pendidikan rendah.

Pandemi covid-19 yang marak kemarin membuat banyak masyarakat yang takut keluar rumah dan beraktifitas atau melakukan olahraga ringan di luar. Masyarakat lebih memiih berdiam dalam rumah (kamar) dan makan makanan yang banyak mengandung gula dan juga lemak serta tidur-tiduran.

Hal ini jika terus berlanjut tiap hari selama massa pandemi covid 19, maka tentunya membuat kadar gula dalam tubuh makin menumpuk dan akan menimbulkan obesitas lalu terjadi diabetes yang menyerang organ tubuh serta bisa mengakibatkan kematian.

Lalu bagaimana tanggapan pemeritah khususnya bidang kesehatan dalam masalah ini? Kementerian Kesehatan RI memastikan bahwa kasus obesitas di tanah air kian hari mengalami peningkatan. Obesitas di Indonesia melonjak dengan sangat mengkwatirkan.

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 juga menunjukan bahwa tren masalah berat badan pada orang dewasa telah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, dari 19,1 persen hingga 35,4 persen. Ini ditegaskan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI.

Menurut penulis, kasus ini menjadi perhatian semua pihak karena banyak korban yang tidak tertolong. Oleh karena itu masalah ini harus segera dilakukan pencegahan, dengan cara menjaga berat badan, makan makanan bergizi seimbang, memperhatikan asupan karbohidrat dan gula, memperbanyak aktifitas fisik, rutin olahraga, berhenti merokok dan mengurangi mengkomsumsi makanan manis serta tidak melewatkan jadwal makan. Paling utama adalah rutin mengkomsumsi air putih. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *