Lelogama,InfoNTT, GMIT Majelis Klasis Amfoang Selatan mengadakan Perkemahan Pemuda (youth camp) di Jemaat Pniel Lelogama. Kegiatan ini melibatkan jemaat-jemaat dalam Klasis berlangsung antara tanggal 27 Juni – 1 Juli 2022. Beberapa di antara kegiatan ini yakni, Diskusi dengan BP Pemuda GMIT dan Pemerintah, Lomba Basan, KPI dengan Tema, Anak Panh Tuhan, Lomba Vocal Group, Pelatihan/Literasi Digital, Pelatihan pembuatan pupuk cair dan padat. Semua kegiatan ini dikemas sedemikian rupa untuk membangkitkan kesadaran bersekutu dan bersatu dalam tubuh Gereja Tuhan. Tema utama yang diusung, Pemuda GMIT (Klasis Amfoang Selatan) menghadapi masa dengan dengan peluang dan tantangannya.
Tema ini mengantarkan mereka untuk menyiapkan materi basan sebaik-baiknya untuk ditampilkan pada kegiatan lomba basan. Lomba basan diikuti oleh 16 jemaat. Setiap jemaat mengirim 1 tim yang beranggotakan 5 – 7 orang pemuda. Semua pemuda wajib menyajikan basan dalam bahasa daerah dengan kekhasan Aguab Meto’ Amfo’an. Tim Juri sebanyak 3 orang, yaitu Pdt (emr) S. Baitanu, Heronimus Bani dan Zet Saijan, ketiganya dipilih dari tempat yang berbeda dengan latar pengetahuan Uab (Aguab) Meto’ yang dianggap baik.
Para peserta menyampaikan teks basan kepada tim juri. Teks yang dikirim tidak dikategorikan sebagai yang ikut dalam kriteria penilaian. Gaya tampilan, nada suara (intonasi) dan terutama kesesuaian teks dengan tema yang diusung menjadi point penting dalam penilaian.
Pdt (emr) L. Djumetan sebagai sesepuh di dalam Klasis Amfoang Selatan mengharapkan, dengan kegiatan ini maka ada upaya pelestarian bahasa dan budaya, khususnya untuk menemukan bakat para muda yang mampu melakukan basan. Artinya, ada upaya mewariskan dan melestarikan basan sebagai budaya Atoin’ Meto’ di Amfoang.
Laporan: Heronimus Bani