Oelamasi-InfoNTT.com,- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena atau akrab disapa Melki Laka Lena mendorong tenaga kesehatan non ASN yang selama ini honor atau magang di kantor pemerintahan untuk segera mendaftarkan diri menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal ini disampaikan Melki Laka Lena saat berdialog dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Oesao, Sabtu, (7/5/2022) siang. Sebelum melihat tenaga kesehatan di Puskesmas Oesao, Melki Laka Lena terlebih dahulu meninjau kondisi pelayanan di RSUD Naibonat Kupang.
Turut hadir bersama Melki Laka Lena dalam kunjungan dan dialog ini, Wakil Bupati Kabupaten Kupang Jerry Manafe, Kadis Kesehatan NTT dr. Messerasi Ataupah, Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang dr. Robert A.J Amaheka, dr. Desemiyeti Ngatriani, drg. Imelda Sudarmadji, dr. Budi Usodo, dr. Kudjilita Riwukaho, Paskalis Soge, dr. Veronika Nubatonis, Maria Goreti Tue, dan juga Kepala Puskesmas Oesao, Matelda L. S. Tabelak.
Dalam dialog tersebut, Melki Laka Lena menerangkan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru berupa pengangkatan tenaga kesehatan yang bukan aparatur sipil negara (non-ASN) menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Kebijakan itu menyusul masih kurangnya jumlah tenaga kesehatan, terutama di puskesmas dan rumah sakit pemerintah daerah.
”Pemerintah berharap lebih dari 200 ribu tenaga kesehatan non-ASN dapat beralih status menjadi PPPK tahun ini dan tahun depan seiring mulai berlakunya aturan pemerintah yang menghentikan perekrutan pegawai honorer,” ujar Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini.
Menurut Melki, program PPPK ini sudah ada kesepakatan bersama antara Kemenkes RI, KemenPAN RB, BKN, dan Kemendagri terkait kriteria afirmasi pengangkatan PPPK Tenaga Kesehatan 2022 sebagai acuan bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Jadi mumpung ada program dari Kementerian Kesehatan di pusat, kita dapat alokasi yang besar, segera daftar. Sehingga kalau namanya sudah masuk dan dikirim ke Jakarta. Kami bisa cek nama-nama yang sudah masuk itu kemudian jadi prioritas untuk lulus pertama. Mumpung program bagus begini jadi segera daftarkan diri. Bagi yang belum maka segera masukan, segera proses secepatnya, lewat kepala puskesmas, dinas kesehatan. Dari dari awal dan tidak pake test. Masuk lebih awal, proses lebih cepat, jadi lulus lebih awal. SK pusat juga keluar lebih cepat,” ajak Melki Laka Lena.
Sedangkan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, dalam kesempatan tersebut meminta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Direktur RSUD Naibonat dan kepala puskesmas se-kabupaten Kupang bisa memanfaatkan posisi Melki Laka Lena sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang bermitra dengan Kemenkes RI, agar bisa membantu alat maupun fasilitas kesehatan untuk Kabupaten Kupang.
“Pak Melki sangat piawai, sangat punya relasi yang banyak, punya human relation bagus sekali. Tapi kita tidak manfatkan dengan baik. Jadi saya minta tolong manfaatkan jejaring yang ada bukan dalam hal yang negative tapi dalam hal yang positif,” tegas Jerry Manafe.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan NTT, dr. Messerasi Ataupah dalam kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Melki Laka Lena yang sudah banyak membantu Pemerintah Provinsi NTT terutama di bidang kesehatan.
“Puji tuhan, kami di provinsi juga dapat program dari pusat tentu dibantu oleh pak Melki. Tinggal tunggu dana DAK yang sampai sekarang belum cair, karena sekarang sudah masuk bulan Mei. Jika bulan depan belum cair tentu ini sangat menghkawatirkan, penyerapan akan sangat terganggu. Kalau ini bisa diselesaikan Pak Melki, Puji Tuhan sekali,” ungkap dr. Messerasi.
Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Robert dalam kesempatan tersebut juga memohon bantuan Melki Laka Lena untuk bisa membantu memperjuangkan proposal pembangunan rumah sakit dan puskesmas yang sudah diajukan ke Kemenkes RI.
“Buat 2023 proposal sudah kami ajukan untuk lima puskesmas dan satu rumah sakit di Amfoang. Kiranya bapak Melki bisa memperjuangkan ke kementerian kesehatan supaya ketika kita melakukan asitensi sekiranya pusksmas dan rumah sakit yang sudah kita ajukan bisa dikerjakan,” pinta dr. Robert. (go)