Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari Angkat Bicara Terkait Persoalan di Amarasi

Isay Lampada Ketua Kemanuri.

Kupang-InfoNTT.com,- Mahasiswa Asal Alor yang terhimpun dalam Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (Kemanuri) angkat bicara terkait pemberitaan dugaan persoalan di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, yang terjadi beberapa waktu lalu.

Isay Lampada, Ketua Kemanuri kepada media ini, Sabtu (02/7/2022) pagi, mengatakan bahwa terkait persoalan di Amarasi, sangat disayangkan, mulai dari proses penyelesaian sampai dengan informasi yang diberitakan. Ia melihat tidak profesional dan belum berimbang.

“Kami mahasiswa yang berhimpun dalam wadah Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari, sesalkan pelayanan dan penegakan hukum dari pihak kepolisian, dan juga kami sesalkan media-media yang tidak menggali informasi secara baik untuk diberitakan, sehingga nama kami keluarga besar Kabupaten Alor dan pemuda, mahasiswa Kabupaten Alor telah cacat di mata publik atas pemberitaan yang tidak berimbang tersebut,” ungkapnya.

Isay juga meminta agar secepatnya media yang meliput berita terkait persoalan ini segera memberi klarifikasi dan menyampaikan kronogis yang berimbang.

“Perlu kami sampaikan, bahwa persoalan ini adalah persoalan yang serius, kami keluarga besar Alor kecewa dan terluka atas kejadian yang dialami oleh orang tua dan anak-anak Alor yang pergi ke Amarasi atas panggilan kekeluargaan sebagai Pendeta dan jemaat. Kami juga memiliki data sesuai informasi dari para pihak namun setelah kami melihat sama sekali tidak sesuai dengan apa yang sudah diberitakan oleh media,” ujarnya.

Ia juga berharap adanya klarifikasi atas laporan dari Tribratanewskupang.com yang disebarkan lagi oleh media Kupangberita.com dan InfoNTT.com, karena tidak berimbang dan profesional.

“Ini persoalan yang berpotensi merusak marwa suku, etnis dan ras. Harusnya media sampaikan secara benar dan berimbang agar tidak ada kecemburuan sosial di antara kita sesama,” tandasnya.

Sedangkan Chris Bani, Pemred InfoNTT.com, menanggapi pernyataan dari Kemanuri, bahwa tentu apa yang diberitakan tujuannya untuk membantu pihak kepolisian dalam menuntaskan berbagai persoalan di lapangan.

“Tujuan pemberitaan adalah membuat masyarakat nyaman dan membantu polisi dalam mengawal berbagai persoalan yang terjadi di lapangan. Akan tetapi jika pemberitaan yang dipublikasi membuat saudara-saudara saya asal Alor tergores hatinya maka saya minta maaf. Sebagai manusia tentu saya juga tak luput dari kesalahan,” ujarnya.

Chris pun berharap agar kasus ini diselesaikan sampai tuntas dengan mengedepankan keadilan bagi semua pihak. Hal ini dianggap penting agar tidak terjadi ketersinggungan sosial bagi semua pihak yang kini terlibat dalam persoalan tersebut.

Informasi yang diperoleh media ini, Polres Kupang akan menggelar konferensi pers terkait kasus ini pada Sabtu 02 Juli 2022 oleh Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, S.I.K.,M.H. (**Mel)

Pos terkait