Gubernur NTT dan Wakil Bupati Kupang Hadiri Pentahbisan Gereja Ebenhaezer Mosu Nefoneut

Penandatangan prasasti Gereja Ebenhaezer Mosu Nefoneut.

Amfaong-InfoNTT.com,- Jemaat yang berdiri sejak tahun 1917 ini, kini sudah memiliki gedung ibadah yang baru. Gereja Ebenhaezer Mosu Nefoneut yang baru diresmikan ini mulai dibangun tahun 2003, dan sejak 2010 jemaat sudah menggunakan beribadah walaupun masih dalam tahap pembangunan karena gedung gereja yang lama sudah tidak layak dipakai.

Pentahbisan Gereja Ebenhaezer Mosu Nefoneut dilaksanakan, Jumat (08/7/2022) sore, dihadiri langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe. Selain itu, turut hadir Staf Ahli Gubernur NTT Prof. Daniel Kameo, Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pendeta Elisa Maplani, M.Si, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Kupang, Ketua Klasis Amfoang Barat Daya, Camat Amfoang Barat Daya, dua Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dapil Amfoang dan jemaat Ebenhaezer Mosu.

Bacaan Lainnya

Dalam Suara gembala yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pendeta Elisa Maplani, M.Si, mengatakan peresmian gedung kebaktian ini melewati tantangan dan berbagai kesulitan, namun karya ALLAH nyata dan berkat Tuhan melimpah bagi jemaat Ebenhaezer Mosu.

Ia mengatakan, membangun gereja sebagai wujud mensyukuri berkat Tuhan. Dengan diresmikan gedung kebaktian ini sebagai batu peringatan akan tumbuh ibadah gereja di Mosu.

“Ini sebagai bukti Iman bagi generasi yang akan datang dan mereka berjalan mengikuti tapak-tapak perjalan orang tua mereka. Ini bukti sejarah yang akan diceritakan generasi yang akan datang,” ujar pendeta Elisa.

Ia melanjutkan, sudah semestinya jemaat Tuhan konsentrasi dalam spiritualitas iman. Di mana hebatnya jemaat Ebenhaezer Mosu yang membangun langsung dua gedung yakni gereja dan Pastori. Artinya sudah saatnya jemaat tidak memikirkan soal gedung lagi, tapi harus mulai perkuat pengajaran Kriste melalui SDM.

“Kita harus bertumbuh dalam pengajaran iman yang benar. Jangan buka di hari minggu saja, namun harus dibuka sepanjang hari. Gedung ini harus dimamfaatkan untuk mempercakapkan pergumulan sosial jemaat. Gereja harus terlibat, berkolaborasi, bersinergi untuk berdayakan ekonomi jemaat,” tegasnya.

Menurutnya, suatu gereja nampak berhasil ketika gereja tampil bersinergi dengan tokoh adat dan masyarakat agar jemaat bisa keluar dari keprihatinan sosial. Salah satu masalah adalah sekolah GMIT.

“Saya berharap ada perhatian serius pada SD GMIT Mosu. Saya titip SD GMIT Mosu kepada Wakil Bupati Kupang bapak Jerry Manafe. Sekolah ini terkena dampakseroja dan sampai saat ini belum diselesaikan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe menyampaikan beberapa hal dalam sambutannya. Ia mengucapkan selamat atas pentabhisan Gereja Ebenhaezer Mosu Nefoneut.

“Selamat bagi panitia dan jemaat yabg sudah berjuang sampai gedung gereja ini dithabiskan. Tapi yang buat saya sedih, masih belum ada listrik, khusus Ta Nefoneut dan Letkole,” ujar Jerry Manafe.

Menurut Jerry, 2022 adalah tahun berkat bagi jemaat Tuhan di Nefoneut. Dirinya percaya bahwa Tuhan memberkati jemaat di sini. Terimaksih buat panitia syukuran.

“Saya minta kepada anggota DPRD Kabupaten Kupang bapa Baksuni dan ibu Ira Sobeukum persoalan di Nefoneut. Bagaimana caranya harus  kita duduk bersama carikan solusi,” kata Wakil Bupati Kupang.

Sedangkan terkait sekolah GMIT, dirinya berharap peran aktif semua elemen agar bisa sampaikan ini lebih mendetail dan bisa berkomunikasi dengan Pemda dan OPD terkait serta GMIT untuk dicarikan jalan keluar.

“Hari ini disamping berbagai masalah yang disampaikan jemaat namun kita patut berbangga karena setelah Gubernur El Tari, baru kali ini lagi ada Gubernur NTT yang hadir langsung di Nefoneut yakni bapak Viktor Bungtilu Laiskodat,” ujar Jerry Manafe yang langsung disambut tepuk tangan jemaat dan para tamu.

Sedangkan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam arahannya mengatakan, dalam kunjungan kerjanya di Pulau Timor, Ia sangat fokus di dua daerah yakni TTS dan Kabupaten Kupang yang mana dua wilayah ini angka kemiskinan dan stunting sangatlah tinggi.

“Semoga bisa ada kolaborasi bersama dalam gereja untuk masalah ini (kemiskinan dan stunting). Saya ucapkan selamat kepada jemaat yang sudah bisa dirikan satu gedung yang bagus, tapi selanjutnya kita harus bangun SDM atau bangun orangnya,” ajak Gubernur.

Viktor Laiskodat memberikan contoh hebatnya orang NTT, yang mana ketika bencana seroja masyarakat NTT mampu bertahan dan dalam waktu singkat NTT bisa kembali pulih. Artinya orang NTT salah satu provinsi kuat yang bisa bertahan.

Gubernur menambahkan, mulai sekarang harus ada konsolidasi internal membangun ekonomi dan sumber daya manusia, karena kemiskina itu dari diri sendiri bukan orang lain.

“Saya siap membenahi hal ini. Dari cara ini kita bisa benahi sekolah GMIT. Pemuda pemuda di gereja jangan jadi penonton dalam pembangunan NTT. Jadi ketika 2030 NTT kick off maka gereja harus ikut andil di dalam,” jelasnya.

Viktor Laiskodat mencontohkan dua karakter manusia, yakni manusia yang pintar tapi rakus dan manusia yang rajin tapi bodoh. Dua ciri manusia ini jangan ditiru, kedepan NTT harus miliki masyarakat di dalam gereja yang harus pintar dan juga rajin.

“Kita akan bekerja keras karena Kabupaten Kupang hingga saat ini lambat bergerak,” tandasnya.

Acara peresmian gereja ini ditutup dengan penarikan kain papan nama dan juga menandatanganan prasasti oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Sekretaris Sinode GMIT Pendeta Elisa Maplani.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *