Kupang-InfoNTT.com,- Kepala Perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton berdiskusi bersama General Manager ASDP Cabang Kupang, Ardhi Ekapaty dan Manager Usaha Hermin Welkis di Kantor ASDP Pelabuhan Bolok, Rabu (03/8/2022) siang.
Pertemuan tersebut antara lain mendiskusikan terkait layanan tiket non tunai yang diterapkan ASDP sejak tanggal 1 Juni 2021 lalu. Perihal layanan tiket non tunai ini kerap menjadi komplain penumpang setiap jadwal keberangkatan kapal.
Substansi komplain adalah pertama; antrian panjang top up kartu brizzi dan loket pembelian tiket sehingga terjadi dua kali antrian yaitu antrian pertama di counter top up kartu dan antrian kedua terjadi saat cetak tiket di loket tiket. Kedua; kartu yang sudah di top up diluar pelabuhan ternyata saat dicek saldo di pelabuhan masih nol.
Harapan penumpang kapal adalah pertama; pelayanan tiket bisa dirancang secara online sehingga calon penumpang bisa membeli tiket di mana saja tanpa harus mencetak kembali tiket di loket pelabuhan.
Cukup dengan e-tiket tersebut calon penumpang bisa langsung naik kapal dan diperiksa saat di kapal. Kedua; jika belum bisa online agar gerai-gerai penjualan tiket bisa ditambah di berbagai tempat tidak hanya di bank tetapi juga pihak ketiga lainnya yang bisa diajak kerja sama.
Sama mudahnya seperti saat kita membeli tiket pesawat atau membeli token listrik. Harapan yang wajar dan tidak muluk-muluk karena memang pelayanan online juga sudah dilakukan kapal-kapal PT Pelni saat ini,” ujar Darius.
Pada kesempatan itu GM PT ASDP mengatakan saat ini ASDP sedang berproses menuju pelayanan tiket online di NTT namun mesti membutuhkan waktu. Di beberapa daerah di luar NTT penerapan sistem pembelian tiket online telah dilakukan. NTT masih menunggu giliran.
Permasalahan pembelian tiket non tunai dengan kartu prepaid Brizzi BRI, flazz BCA, e-money Mandiri, BNI tapcash dll juga masih mengalami kendala karena buruknya jaringan internet kita di beberapa area. Buruknya jaringan menyebabkan proses top up menjadi lebih lama dan menimbulkan antrian panjang.
Sedangkan keluhan terkait saldo kartu prepaid Brizzi kosong meski sudah di top up dan kesalahan print out mesin ADC adalah sepenuhnya tanggung jawab pihak bank pemilik kartu. Karena itu GM PT ASDP akan segera mengundang pihak bank kerja sama terutama Bank BRI dan BNI yang kartu prepairnya paling banyak digunakan penumpang untuk mencari solusi bersama guna memperbaiki layanan pembelian tiket non tunai.
Kami tunggu berbagai upaya pembenahan agar pelayanan tiket non tunai menjadi lebih mudah, murah dan cepat semata-mata demi kenyamanan para penumpang kapal. Terima kasih kepada GM PT ASDP cabang Kupang dan jajaran atas diskusi bersama ini. Semoga bermanfaat,” ujarnya. (***)