Anton Natun Minta Kontraktor Turun dan Selesaikan Jalan Berlumpur di Hutan Amarasi

Penampakan jalan di hutan Amarasi yang berlumpur akibat material yang diturunkan oleh kontraktor.

Amarasi-InfoNTT.com,- Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Anton Natun secara tegas meminta kontraktor yang mengerjakan ruas jalan di Taman Hutan Raya Herman Johannes di Amarasi (Kotabes – Buraen) segera menyelesaikan persoalan jalan tersebut.

Hal ini diminta politisi Hanura tersebut, karena jalan yang sedang dalam tahap pengerjaan itu sangat berlumpur, dan membuat masyarakat kesulitan melintasi jalan tersebut, bahkan ada yang tergelincir hingga jatuh.

Bacaan Lainnya

“Kasihan masyarakat. Jangan kita kerja asal-asalan saja. Saya minta kontraktor garuk lumpur tersebut, jangan sampai ada korban yang lebih banyak lagi. Ini mau datang perbaiki atau mau buat susah masyarakat Amarasi,” kata Anton Natun kepada wartawan, Senin (31/01/2022) siang.

Dirinya menilai perbaikan perlu segera dilakukan untuk mencegah kecelakaan. Kritikan yang dilakukan olehnya bukan baru sekali, namun sudah beberapa kali akan tetapi tidak diindahkan sama sekali oleh kontraktor.

“Saya rasa masalah ini harus cepat tanggap. Jangan sampai terjadi kecelakaan. Jangan sampai menimbulkan bahaya, itu yang paling penting,” ujarnya.

Putra Amarasi ini menyebut memperbaiki jalan tidak susah. Dirinya menyarankan Pemprov. NTT untuk memberi peringatan keras kepada rekanan atau kontraktor agar dalam mengerjakan pekerjaan harus mempertimbangkan banyak hal termasuk material yang dipakai.

“Saya rasa tidak susah. Masa taruh kasi kita lumpur. Kasihan itu PNS yang setiap hari melewati ruas jalan tersebut. Harus mandi lumpur dulu baru pi kantor,” ungkapnya.

Ia meminta kontraktor harus jujur soal material pekerjaan, dan harus menindaklanjuti kritikkan ini agar bisa mengurangi dampak yang tidak diinginkan. Apalagi ruas jalan tersebut banyak yang lewat, baik roda 2, roda 4 dan lain-lain.

“Ini yang kita jaga dan tentu tidak menginginkan hal yang kurang baik terjadi. Solusinya ya segera perbaiki dan kita menghindari itu,” sebutnya.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait