Boking-Amanatun Timur, infontt.com; Rabu (10/02/22) satu tim kecil terdiri dari 5 orang berangkat menuju Amanatun Timur. Perjalanan cukup jauh dan memakan waktu. Tim ini akan melakukan penjemaatan (sosialisasi) tugas dari Unit Bahasa dan Budaya GMIT dalam Sidang Majelis Klasis Amanatun Timur. Sidang Majelis Klasis Amanatun Timur itu berlangsung di Jemaat Fatu Manufui. Amanatun Timur secara administatif pemerintahan berada dalam Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sidang Majelis Klasis Amanatun Timur dihadiri oleh seluruh anggota Majelis Klasis yakni para pendeta dan beberapa orang yang terpilih dari kalangan non pendeta. Sidang dibuka oleh Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Elisa Maplani, M.Si. Dalam suara gembala yang disampaikan di sela kebaktian pembukaan, Wasek MS GMIT menyampaikan tentang upaya jemaat-jemaat untuk bangkit kembali setelah melewati pergumulan besar yang melanda yakni pandemic covid-19 dan badai seroja. Gereja (dhi. GMIT) tidak diam ketika menyaksikan relasi umat bagai “retak” digoncang kedua hal tersebut. Ketika ibadah-ibadah harus dilakukan di rumah saja demi menjaga jarak, termasuk jarak sosial, rasanya ada gap, jurang yang memisahkan para pelayan dengan jemaatnya. Sikap saling mencurigai sebagai media pengantar covid-19 melanda jemaat-jemaat dan banyak hal menjadikan kita bagai sedang saling menjauh. Itulah sebabnya saat ini GMIT menyerukan untuk bangkit kembali dengan memohon pertolongan Tuhan di dalam Roh Kudus untuk pemulihan.
Ketua Majelis Klasis Amanatun Timur Pdt. Yista Benu, S.Th menyampaikan rasa terima kasih kepada MS GMIT yang diwakili Wakil Sekretaris MS GMIT yang sudah berkenan hadir, menyampaikan suara gembala yang memotivasi para pelayan dan presbiter serta seluruh jemaat di Klasis Amanatun Timur. Selanjutnya Pdt. Elisa Maplani, M.Si membahas sub tema pelayanan untuk tahun 2022, Dengan Kuasa Roh Kudus Kita Bangkit dari Dampak Bencana (Roma 8:10-11).
Tim dari UBB GMIT yang hadir dalam Sidang Majelis Klasis Amanatun Timur ini menyampaikan tugasnya yakni melakukan inventarisasi Bahasa-bahasa di wilayah pelayanan GMIT, menerjemahkan alkitab (PB) ke dalam Bahasa-bahasa daerah (yang direkomendasikan), menyiapkan bahan/materi belajar sesuai konteks bahasa lokal. Peserta sidang menyambut dengan antusias apa yang disampaikan oleh Pdt. Elisa Maplani, M.Si dan tim dari UBB GMIT. Ini terlihat pada sesi diskusi yang mengangkat isu-isu seputar pengajaran, peraturan-peraturan di dalam GMIT, organisasi, personalia, dan berbagai hal lainnya. Diskusi terjadi pula pada materi penjemaatan tugas pokok dan fungsi UBB GMIT. Penjemaatan dari UBB GMIT diharapkan akan ada tindak lanjutnya. Doa dan harapan untuk hal ini terwujud pada waktunya. Kiranya Tuhan Yesus Kepala Gereja memberkati dan membuka ruang, peluang agar orang asli dapat bekerja dengan orang ahli pada bidangnya.
Sidang Majelis Klasis Amanatun Timur berlangsung dua hari (Rabu-Kamis, 10-11/02/22). Sidang ini akan mengevaluasi program-program kebersamaan tahun pelayanan 2021 dan Menyusun program-program pelayanan kebersamaan pada tahun 2022.
Laporan: Heronimus Bani & Pdt. Sepriana Ataupah, M.Si