Wakil Bupati Kupang Buka Pameran Tenun Ikat Amarasi di Rabeka, 14 Kelompok Tampilkan Hasil Karya

Wakil Bupati Kupang saat melihat hasil karya kelompok tenun ikat Desa Rabeka (12/8).

Amarasi-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, SH.,M.Th, menghadiri dan membuka pameran budaya tenun ikat di Desa Rabeka, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Kamis (12/8/2021) siang.

Pameran ini dilaksanakan setiap tahunnya dan sudah berjalan selama lima tahun. Dalam pameran ini menampilkan hasil karya 14 kelompok tenun dengan karyanya, seperti selimut, sarung, selempang, selendang, nafe (ikat pinggang laki-laki), tempat siri, tempat kapur, (snipi, kurbaha) tempat isi siri pinang serta cara berbusana Adat Amarasi.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam sambutannya mengatakan, kehadirannya sekaligus ingin melihat secara langsung bagaimana perjuangan masyarakat khususnya kaum perempuan Amarasi yang sangat luar biasa mempertahankan budayanya.

“Saya ingin tahu bapa mama Amarasi yang luar biasa ini membuat sebuah hasil tenunan yang bagi saya sangat sulit. Ketika sudah sulit membuatnya tentu harapannya tidak sulit juga dalam mencari pasar,” ujar Wabup.

Jerry Manafe menjelaskan bahwa dalam hukum dagang mencari pasar sangatlah sulit jika dikerjakan secara sendiri, apalagi ditambah dengan pesaing dalam dunia bisnis tenun ikat yang sangat banyak di Kota Kupang.

Dirinya berharap pemerintah desa tidak berdiam diri melihat kondisi ini. Para Kaur dan perangkat desa yang lain harus bahu membahu ikut berjuang memperkenalkan produk tersebut kepada masyarakat luar daerah.

“Bapak kepala desa jangan bekerja sendiri, ada Kaur dan BPD. Jangan hanya makan gaji saja. Jadi BPD dan Kaur harus bekerja sama turun ke toko-toko di Kota Kupang untuk mencari supplier,” kata Jerry.

Bagi Jerry, kualitas tenun ikat Amarasi sangatlah bagus. Pemerintah desa harus bekerja maksimal untuk menawarkan produk ini ke luar kampung. Ketika sudah ada langganan maka hasilnya akan meningkat dengan sendirinya.

Wabup juga meminta kepada kepala desa dan masyarakat uang kesulitan mencari toko atau langganan agar bisa berkomunikasi dengannya, agar bisa membantu melakukan pendekatan dengan para supplier.

“Ada beberapa toko yang saya kenal baik, jadi kalau kesulitan bisa tanya dan saya kontak, lalu bapak mama tinggal bawa ke sana. Tetapi ingat hukum dagangnya harga harus bersaing, harga yang kita tawarkan harus tetap standar dan masuk akal, serta yang paling penting jujur bahwa kualitas kita sebanding dengan harga yang ditawarkan,” ungkapnya.

Dirinya menharapkan agar kehadirannya tidak sekedar seremonial semata, namun ada nilai yang bisa dipetik, yang mana seluruh masyarakat Amarasi khsusunya Desa Rabeka harus berkomitmen untuk terus menjaga budaya tenun ikat ini terus berjaya dari tahun ke tahun. Jangan ada yang mampu membeli budaya serta kualitas tenun ikat di Amarasi.

Selain berbicara tentang budaya tenun ikat, Jerry Manafe juga menasihati pemerintah desa dalam hal ini Kepala Desa, BPD dan masyarakat, agar selalu menjaga hati dab tidak boleh terpecah belah oleh hal-hal yang tidak sehat. Dengan maksud agar pembangunan di Desa Rabeka bisa berjalan dengan baik.

“Ada tiga batu tungku di desa, yakni Kepala Desa, BPD dan masyarakat. Kepala Desa tidak bisa berjalan sendiri tanpa didukung BPD dan juga masyarakat. Jangan juga jajaran BPD beranggapan bahwa punya kuasa jadi tidak bisa diatur. Ada masalah duduk bersama dan selesaikan secara baik,” ujar Jerry Manafe disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir.

Dirinya juga mengingatkan kepada desa agar bekerja dengan baik, jangan membuat masyarakat susah. Hal ini sebagai bagian dari pelayanan, yang mana ketika tidak menjabat lagi maka masyarakat tetap menghargai sebagai orang yang pernah berjasa bagi desa.

“Saya sebagai Wakil Bupati Tuhan pakai untuk melayani masyarakat. Saya juga janji kepada diri saya untuk tidak akan berurusan dengan korupsi. Menjadi seorang pemimpin harus punya komitmen untuk melayani dengan sungguh,” tegas Jerry Manafe.

Menutup sambutannya, Wakil Bupati meminta masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Jangan pernah abaikan protokol kesehatan, masker, cuci tangan dan jaga jarak wajib dipatuhi.

“Corona dia tidak mengenal tua muda atau kaya dan miskin, begitupun pejabat. Kita harus patuhi apa anjuran pemerintah. Kita juga harus sadar diri untuk menjaga diri kita dan orang di sekeliling untuk bisa terus sehat. Demikanlah sedikit pesan saya, maka seijin bapak mama semua dan Tuhan Yang Maha Esa, saya menyatakan pameran Tenun ikat atau kain Adat Desa Rabeka di Kecamatan Amarasi Timur saya buka. Nekaf mese ansaof mese tafena hit kuan,” ujar Jerry Manafe disambut tepuk tangan dari masyarakat.

Pameran budaya ini menampilkan hasil karya dari 14 kelompok tenun, yakni kelompok Bintang Timur, Mawar Timur, Bina Baru, Sinar Baru, Baru Terbit, Nekamese, Raeb Baun, Ora Et Labora, Tetbaun, Sufnoni, Tunas Baru, Haubanit, Melati dan Kuasurat.

Pameran ini dipimpin langsung Kepala Desa Rabeka Abdi Yarid Bani bersama Ketua Penggerak PKK Desa Rabeka, serta dihadiri oleh Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Anggota DPRD Kabupaten Kupang dar Dapil IV Ferdinan Teuf, Tim dari Disperindag Kabupaten Kupang dan masyarakat setempat.

Kegiatan dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat, mulai dari mencuci tangan, membilas tangan menggunakan hand sanitazer, memakai masker dan jaga jarak.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *