Amarasi-InfoNTT.com,- Kepala Desa Nekmese, Krisma Jems Baok, meminta maaf atas kekeliruan dan kegaduhan yang terjadi beberapa hari lalu terkait proses seleksi perangkat desa.
Permintaan maaf ini sekaligus memberikan klarifikasi terkait beberapa persoalan yang terjadi. Hal ini disampaikan Kades Nekmese Jems Baok kepada media ini, Rabu (11/8/2021) siang melalui sambungan telepon.
Menurut Jems, permintaan maaf tersebut disampaikan saat pertemuan bersama seluruh peserta seleksi perangkat desa termasuk Argintha Ora yang melakukan sanggahan kepada panitia pelaksana seleksi perangkat desa Nekmese.
“Terkait poin pertama itu saya minta maaf. Tetapi jujur saya lakukan itu karena sudah ada persetujuan terlebih dahulu bersama kedua peserta yang lolos. Jadi pertukaran jabatan itu karena kemauan bersama, dengan dasar alasan karena hubungan keluarga. Kalau kami duduk satu meja anak bapa kan tidak enak juga. Penilaian masyarakat kepada saya nanti sudah lain,” ungkapnya.
Hal ini juga disampaikan secara terbuka oleh Jems Baok kepada peserta pertemuan, dengan maksud agar tidak menimbulkan unsur fitnah di tengah-tengah masyarakat.
“Kalau soal pertukaran jabatan itu memang saya akui salah dan saya minta maaf,” jelasnya.
Sedangkan terkait poin kedua dari sanggahan Argintha Ora, bahwa ada dugaan kecurangan panitia dalam ujian tertulis, itu dibantah oleh Kades Nekmese. Hal ini karena ada kekeliruan yang terjadi hingga akhirnya timbul pemikiran lain terhadap panitia.
“Kami sudah duduk bersama dan klarifikasi. Jika masih ada poin-poin yang belum juga dipahami maka kita bisa duduk bersama untuk selesaikan. Ini kampung kita, tentu ada hubungan keluarga antara kita semua. Jika ada masalah mari duduk dan kita bicara baik-baik,” ujarnya.
Pertemuan tersebut dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Hasil pertemuan juga akan disampaikan kepada Camat Amarasi Selatan, Kepala Dinas PMD Kabupaten Kupang dan Wakil Bupati Kupang.
Laporan: Chris Bani