Seruan MS GMIT untuk Doa dan Puasa Sabtu

Pdt. Dr. Mery Kolimon
Ketua MS GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon melalui akun Facebook yang dikelolanya menghimbau para Pelayan se-GMIT agar bersama Jemaat melaksanakan Doa dan Puasa setiap hari Sabtu selama 7 (tujuh) minggu berturut-turut. Ia menyertakan teknis pelaksanaan doa dan puasa itu sebagai berikut.
Teknik Pelaksanaan Doa dan Puasa pada Setiap Hari Sabtu
  1. Puasa berarti tidak makan dan tidak minum sama sekali.
  2. Di hari berpuasa kita tidak sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadikannya sebagai hari berdoa kita. Setiap keluarga perlu mempersiapkan tempat khusus untuk menjadi tempat doa/mezbah keluarga. Keluarga bisa duduk mengitari meja atau bertelut untuk berdoa bersama dengan pokok pergumulan sesuai panduan ini. Di atas meja dapat diletakkan Alkitab, lilin yang dinyalakan, dan salib, sebagai simbol kehadiran Firman Allah dan cahaya kasih-Nya.
  3. Pelaksanaan puasa dimulai dilakukan pada hari Sabtu dengan membunyikan lonceng di gereja pada jam 7 pagi dan doa di tiap rumah. Hari Sabtu dipilih karena kebanyakan pada hari itu semua anggota keluarga berada di rumah.
  4. Pada hari pertama memulai doa dan puasa masing-masing rumah tangga meletakan nazar kepada Tuhan. Nazar diletakkan dengan doa memohon Tuhan melindungi diri, keluarga, dan dunia dari Covid-19. Nazar sekaligus merupakan komitmen untuk taat kepada protokol kesehatan. Nazar kemudian dibawa ke gedung gereja pada hari Minggu besoknya.
  5. Puasa dilakukan setengah hari, mulai jam 7 pagi sampai jam 1 siang (pukul 07.00 – 13.00). Sebelum berpuasa seluruh anggota keluarga yang hendak berpuasa harus makan pagi. Puasa disarankan hanya dilakukan setengah hari mengingat pentingnya daya tahan tubuh yang baik di masa pandemi. Meskipun demikian, doa terus dilanjutkan tiap 2 jam sampai jam 7 malam.
  6. Pada masa antara setiap dua jam waktu doa itu, keluarga dapat menggunakan kesempatan untuk membaca Alkitab dan menyanyi, sungguh-sungguh memohon pertolongan Tuhan bagi keadaan dunia.
  7. Kaum lanjut usia, anak-anak, dan mereka yang sakit keras disarankan untuk menyesuaikan atau tidak berpuasa sama sekali. Dalam masa pandemi ini, daya tahan tubuh harus tetap dijaga.
  8. Bagi yang mengalami gangguan kesehatan ringan/sedang dibolehkan minum air putih.
  9. Pada jam 19.00 (jam 7 malam) diadakan doa malam secara serempak di seluruh wilayah GMIT dengan liturgi sederhana yang tersedia dalam panduan yang kami kirimkan. Doa bersama dimulai dengan bunyi lonceng dari gedung gereja. Dalam doa bersama itu ada kesempatan untuk membuat komitmen bersama sebagai keluarga untuk menindaklanjuti puasa dan doa dengan tindakan/komitmen iman tertentu sebagaimana diatur dalam panduan.

 

Mari kita melakukannya sungguh-sungguh sebagai upaya memohon belas kasih Allah bagi dunia

Bacaan Lainnya

Salam kasih.

Artikel ini dikutip seizin Pdt. Dr. Mery Kolimon

Penulis: Pdt. Dr. Mery Kolimon

Editor: Heronimus Bani

Pos terkait