Kupang-InfoNTT.com,- Presy, remaja wanita kelahiran Naibonat 24 Maret 2003 harus berjuang hidup mandiri dan bersekolah meskipun tanpa ayah dan Ibu sejak tahun 2014. Walaupun tanpa kedua orangtuanya ditambah dengan berbagai keterbatasan ekonomi, namun Presy tetap ingin mewujudkan cita-citanya.
Presy berkeinginan, setelah tamat sekolah dari SMAN 1 Kupang Timur tahun 2021 ini, Ia bisa lanjut ke bangku kuliah dengan bantuan beasiswa pemerintah atau siapapun yang ingin membantu dirinya.
Ditemui di kediamannya, remaja 17 tahun yang tinggal di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang ini mengisahkan, bahwa hidup tanpa ayah dan ibu adalah hal tersulit yang harus dirasakan oleh dirinya yang masih anak-anak, namun dirinya tetap berupaya setiap hari agar selalu semangat dan tidak terlarut dalam kekecewaan serta putus asa untuk bersekolah dan meraih masa depan yang lebih baik.
Menurut murid Kelas XII SMA ini, semenjak di bangku pendidikan SD di SD Negeri Naibonat, dirinya berhasil mendapat peringkat I dalam kelas dan prestasi itu berhasil dipertahankan hingga kelas kelas IV SD, karena dinilai oleh pihak sekolah berprestasi, Presy kemudian diutus mengikuti olimpiade sekolah, dan berhasil menjadi juara satu.
Namun kesedihan mewarnai kehidupannya saat kelas IV SD. Di mana ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi. Saat itu Presy pun patah semangat dan peringkatnya menurun, hanya bisa mencapai peringkat dua bahkan tidak lagi mendapat peringkat.
Setelah tamat dari SD Negeri Naibonat pada tahun 2015, Presy mendaftarkan diri di SMPN 4 Kupang Timur. Saat di SMP karena kedisiplinan dan kegigihannya, dirinya dipilih menjadi Ketua Osis SMPN 4 Kupang Timur.
Selain peringkat di kelas, Presy mengaku hobi cabang olahraga tarung derajat. Dari hobinya itu sudah beberapa kali berhasil meraih sejumlah penghargaan piagam dan medali baik di tingkat kabupaten dan provinsi.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini juga mengisahkan, setelah ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi, kedua adiknya harus diasuh oleh nenek dan kakeknya, sedangkan dirinya memilih untuk tinggal sendiri di rumah warisan orangtuanya walaupun serba kekurangan.
Walaupun kondisi ekonomi ya seperti itu, namun Presy belum pernah sekalipun mendapat beasiswa, Ia hanya dibantu oleh seorang polisi dari Polres Kupang dan seorang dari seorang dari Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Naibonat untuk membiayai sekolahnya dan makan minumnya setiap hari.
Kepada awak media, Presy mengaku suka ilmu komputer, sehingga dirinya berkeinginan setelah tamat dari SMAN 1 Kupang Timur ingin kuliah mengambil jurusan Komputer. Tetapi yang menjadi kekuatirannya adalah tidak tahu harus mendapat uang dari mana? dan siapa yang akan biayai untuk kuliah. Dia berharap bisa dapat beasiswa atau dapat bantuan untuk sekolah.
Laporan: Chris Bani