Salurkan Bantuan ke Fatuleu Barat, Jerry Manafe Berpesan Persoalan Bencana Jangan Dipolitisasi

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe saat berada pada salah satu titik di Fatuleu Barat.

Fatuleu-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe membawa dan membagikan paket bantuan untuk 228 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana badai siklon tropis seroja yang tersebar di lima desa yang berada di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Jumat (07/05/2021) siang hingga malam.

Paket bantuan yang terdiri dari 10 Kilogram beras dan 10 Bungkus Mie instan untuk masing-masing KK penerima bantuan serta sejumlah popok bayi dan pakaian bekas layak pakai untuk warga tertentu yang membutuhkan. Bantuan ini diserahkan di dua lokasi berbeda kepada Camat dan para Kepala Desa di Kecamatan Fatuleu Barat untuk dibagikan kepada warga yang terdampak.

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang diperoleh media ini, setelah berkunjung hingga ke Desa Nuataus di ujung timur Kecamatan Fatuleu Barat untuk memantau warganya yang terdampak bencana, Jerry Manafe kemudian menyerahkan paket bantuan di Desa Tuakau untuk KK terdampak di Desa Nuataus, Tuakau, dan Naitae berturut-turut untuk KK sebanyak 8, 97, dan 13. Di lokasi kedua, bertempat di Aula Kantor Desa Poto, Manafe menyerahkan paket bantuan untuk 110 KK terdampak bencana di Desa Poto dan Kalali.

Jerry Manafe: Bantuan dilandasi Cinta Kasih yang Melampaui Perbedaan, Jangan dipolitisasi

Jerry Manafe ketika berdiskusi bersama Camat Fatuleu Barat dan sejumlah aparat desa di Aula Kantor Desa Poto, Jumat (07/05/2021) malam, selepas penyerahan bantuan untuk warga terdampak bencana, menjelaskan, bantuan yang dibawa merupakan pemberian dari Yayasan Buddha Tzu Chi Jakarta dan komunitas Lions Club Surabaya Edelweiss yang didukung oleh Namsurya Citrasari Lines dan PT. Multi Niaga Jaya Abadi.

Manafe menjelaskan, dirinya hadir atas nama pribadi, membawa bantuan yang diperolehnya dari jaringan pertemanan yang dimilikinya.

“Saya datang ke Fatuleu Barat tidak bawa bantuan dari pemerintah. Seperti di beberapa tempat lainnya, saya datang secara pribadi bawa bantuan dari teman-teman, baik dari teman-teman pada komunitas olahraga dan hobi, dari teman-teman yang bergabung pada organisasi profesi, dari teman-teman  yang bergabung pada perkumpulan pengusaha orang Tionghoa, dari perkumpulan dan yayasan, termasuk dari gereja-gereja di Jakarta yang bermitra dengan gereja Agape di Kupang,” kata Manafe.

Wabup Kupang ini juga menjelaskan, tidak ada tendensi apapun dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak dari jaringan pertemanan yang dimilikinya, sebab hanya cinta kasih pada sesama yang terkena bencana yang melandasi aksi mereka.

“Saya secara pribadi tergerak untuk membantu dengan ikut menghubungi dan mencari bantuan melalui jaringan yang saya miliki. Mungkin pemberi bantuan ini tidak kenal bapak dan mama, sebaliknya bapak dan mama juga tidak kenal mereka. Tetapi mereka mau membantu dengan landasan cinta kasih yang tidak melihat sekat dan perbedaan. Tidak ada yang bicara suku, ras, agama, tidak ada yang bicara soal hitam dan putih maupun kaya dan miskin. Tetapi dalam kondisi begini (bencana) kita hadir untuk saling membantu karena landasannya ada pada cinta kasih yang melampaui perbedaan,” jelas Manafe.

Jerry Manafe juga meminta agar kehadirannya merupakan bagian dari upaya untuk membantu warganya yang terdampak bencana, jadi tidak boleh dipolitisasi oleh siapapun.

“Saya minta jangan artikan kalau wakil bupati turun itu ada trik politik. Kita buang jauh-jauh pikiran seperti itu. Yang saya pikir sekarang, masyarakat sementara susah. Kalau jadi pemimpin, ketika masyarakat susah, saya juga merasa susah. Saya tidak mau jadi pemimpin yang senang ketika masyarakat susah. Percuma kalau duduk saja di rumah, kita tidak lihat masyarakat, tidak ada guna,” katanya.

Manafe menjelaskan, dirinya ingin berkunjung melihat dan membantu masyarakatnya yang susah setelah terkena bencana karena dirinya sudah dipercayakan oleh Tuhan sebagai wakil bupati sehingga dirinya harus turun serta berusaha menggunakan sumberdaya dan jaringan yang dimilikinya untuk membantu masyarakat ketika mengalami kesusahan.

“Saya ibaratkan, jari kelingking ini paling kecil tapi kalau luka dan infeksi, satu badan sakit semua. Atau satu gigi yang sakit, apapun makanannya kita tidak suka dan bagian tubuh yang lain juga merasakannya. Nah, kita pemimpin harus berpikir begitu.  Jangan berpikir rakyat tidak tahu jadi kalau kita duduk diam-diam lantas masyarakat mau buat apa?. Tidak bisa. Kita harus betul-betul perhatikan rakyat karena rakyat ada baru kita ada. kita ada karena rakyat.” jelas Manafe.

Manafe kemudian meminta supaya Camat dan para Kepala Desa di Fatuleu Barat dapat mendistribusikan bantuan yang diserahkannya agar sampai kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkannya.

Kepala Desa Poto, Yustus Jibrael Kofi saat berdiskusi mengungkapkan rasa terima kasihnya karena mendapat kunjungan dan perhatian dari Jerry Manafe.

“Kami bersyukur karena bapak peduli dengan kami. kami tidak pikir soal besarnya bantuan. Dengan kehadiran bapak secara pribadi di tengah-tengah masyarakat saja sudah membuat kami merasa diperhatikan dan dipedulikan. Kami hanya bisa berterima kasih dan berdoa agar Tuhan yang membalas kebaikan bapak,” ungkap Kofi.

Sumber: suaraamfoang.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *