Panitia Hari Raya Gerejawi (PHRG) GMIT Jemaat Yegar Sahaduta Oenaek yang dikomandoi Irvand Elimanafe merencanakan tiga kegiatan yang sifatnya edukatif rohani. Tiga kegiatan yakni lomba dayung, lomba membuat vidio dan bernyanyi solo. Lomba dayung yang sudah diberitakan media ini beberapa hari lalu, sungguh itu merupakan suatu pengalaman berharga pada para petani yang juga melakukan pencaharian di pantai dengan menanam rumput laut. Lalu suatu tantangan tersendiri ketika harus mengadakan lomba membuat vidio.
Menurut Irvand Elimanafe, tujuan diadakannya kegiatan-kegiatan ini yakni untuk merefleksikan kasih Tuhan melalui Yesus yang telah menderita sengsara hingga kematian-Nya di palang salib. Untuk itulah lomba dayung diadakan sebagai manifestasi dari kebiasaan Yesus mengajar di pantai. “Puji Tuhan kami dekat pantai sehingga kami mencoba melakukan hal ini demi kecintaan kami pada laut.” Demikian Irvan Elimanafe
Sementara mengenai lomba membuat vidio, diharapkan semua rayon dapat mengambil bagian di dalamnya. “Kami mengalami kendala dalam hal membuat vidio karena keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan, belum lagi peralatan elektronik sebagai produk teknologi informasi dan komunikasi kami belum semuanya memiliki. Namun, kami tetap bertekad untuk menyelenggarakan kegiatan ini, karena bila tidak pernah dicoba kami tidak mungkin mengetahui tantangan dan peluangnya.”
Tentang tantangan pada darurat kesehatan nasional, Irvand mengatakan, semua anggota jemaat selalu diingatkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dengan tetap menjaga protokol kesehatan, terutama ketika berada di dalam gedung gereja untuk menyaksikan lomba menyanyi solo. Dua orang anggota panitia ditugaskan berdiri di depan pintu untuk mengecek suhu tubuh dan mengingatkan untuk mencuci tangan dan memakai masker.
Di luar gedung gereja, PHRG mengalami kesulitan untuk mengontrol. Tetapi, patut disyukuri sampai dengan berakhirnya ketiga kegiatan lomba ini, semua anggota jemaat tetap sehat dan bersukacita demi kemuliaan Tuhan. Para anggota sidi tetap dapat mengikuti perjamuan kudus dan kebaktian Jumat Agung.
Akhir dari kegiatan lomba-lomba ini akan diumumkan pada saat menunggu Paskah tiba.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Yegar Sahaduta Oenaek, Pdt. Yefta H. Bani yang dihubungi terpisah melalui aplikasi WhatsApp mengatakan “Kami memulai dengan kuatir, mungkin tidak bisa. Seiring waktu berjalan, perlahan-lahan rayon tertentu mulai terdengar siap. Kami mau mereka menggunakan sumber daya yg ada. Apa yang mereka bisa buat. Buat cerita sederhana, tentukan pemain. Peralatan apa adanya. Gunakan handphone saja. Tentukan lokasi syuting dan lain-lain. Beberapa orang tua terlihat pesimis, tapi saya katakan mari optimis. Kalau kesulitan, bicarakan dengan kaum muda. Mereka sudah mulai kuasai teknologinya. Ini zaman IT. Kita bersyukur pada Tuhan di tengah pandemi covid-19, para muda telah memiliki suatu kreativitas yang menginspirasi. Harapannya di tengah situasi ini, semua anggota jemaat tetap mematuhi protokol kesehatan sambil terus memuliakan Tuhan dalam persekutuan berjemaat.”
Pdt Yefta melanjutkan, “Kami berharap ada invonasi pelayanan dengan menggunakan IT. Hampir semua pelayann saat ini menggunakan IT. Kita jangan ketinggalan. Memang masih ada keterbatasan, tapi lakukan saja dulu. Tuhan akan menolong kita. Vidio-vidio yang dihasilkan bukan hanya untuk memberkati jemaat di Oenaek, tapi juga semua yang menyaksikan. Pelayanan kita tidak lagi sebatas di Oenaek, tetapi akan menembus waktu dan tempt. Persekutuan orang percaya tidak lagi dibatasi ruang geografis.”
Berikut ini vidio-vidio kreatif para peserta lomba:
https://www.facebook.com/martha.eluama.7/posts/292175115687527
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2912203102326273&id=100006098354786
https://www.facebook.com/irvandy.el/posts/448771743016969
https://www.facebook.com/fhe.febriand/posts/474696233725534
https://www.youtube.com/watch?v=OygMzOOXp2o
Sumber: FB Grup Yegar Sahaduta Oenaek;
Laporan: Heronimus Bani