Kritikan Sebagai Bahan Evaluasi dan Introspeksi Diri Menjadi Lebih Baik Kedepan

Kupang-InfoNTT.com,- Tasusbok adalah ungkapan bahasa dawan yang mengartikan bahwa kita ada dalam sebuah persoalan. Pada titik ini untuk masukan dan saran agar masalah-masalah tidak lagi berulang tahun di kemudia hari.

Kritik pedas sangat menyakitkan, akan tetapi jika kritikan yang datang diterima dengan baik maka akan memberi dampak yang baik di kemudian hari.

Bacaan Lainnya

Ketika kritikan yang datang diterima sebagai bagian yang bertentangan dengan arah dan tujuan, maka persoalan akan timur untuk diselesaikan bahkan akan menimbulkan cerita panjang dalam kisah sebuah zaman.

Kita harus sama-sama menyadari bahwa jika ingin maju sesuai dengan perubahan perkembangan, maka bukan saja kita membutuhkan dukungan seutuhnya dari semua pihak tapi juga kritikkan serta saran sangat dibutuhkan. Kritikan yang paling pedas sekalipun wajib diterima sabagai bahan evaluasi.

Harus kita akui bahwa kritikan yang datang kadang mendukung, akan tetapi kadang juga bertentangan yang pada akhirnya bisa saja digiring orang yang tidak bertanggungjawab lalu dianggap sebagai batu sandungan yang perlu disingkirkan.

Memberi kritikan tentu tidak selamanya harus menjilat atau mendukung. Kita ketahui bahwa terkadang juga ada yang medukung namun tidak tulus. Dari sinilah kita belajar arti sebuah teguran yang nyata. Kritikan dan dukungan adalah dua sisi seperti mata uang yang berbeda tapi punya satu tujuan mulia.

Ketika penulis membaca berita tentang proses penjaringan aparat desa di beberapa desa di Kecamatan Amarasi yang katanya tidak sesuai prosedur, maka timbul pertanyaan, bahwa apakah berbagai kritikan yang masuk kepada panitia penjaringan mungkinkah benar-benar mereka bekerja tidak sesuai petunjuk yang ada atau tidak.

Coba kita duduk bersama dan saling menopang demi kemajuan pembangunan desa kedepan. Semoga kejadian yang ada menjadi motivasi bagi panitia penjaringan aparat desa di desa dan kecamatan lain di Kabupaten Kupang. Semoga

Sanenu, 07 Agustus 2021

Penulis : Yakob Ora

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *