Kontraktor dan Dinas PU Kembali Dikritik Terkait Jalan Matani, Kades Segera Surati Bupati Kupang

Nampak beberapa titik yang digenangi air akibat tidak jelas pembuangannya, bahkan ada rumah warga yang juga digenangi air akibat dari tidak buatnya irigasi.

Kupang-InfoNTT.com,- Proyek Peningkatan Jalan Matani, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang sudah dikerjakan sejak bulan Agustus dengan nilai kontrak Rp. 3. 576.184.454-.

Proyek ini dikerjakan oleh CV. Mater Suprapto, dengan masa kerja selama 90 hari kalender dimulai pada tanggal 09 Agustus sampai 06 November 2021. Namun pekerjaan ini juga mendapat banyak kritikan dari masyarakat, dikarenakan beberapa hal teknis di lapangan yang pekerjaannya asal jadi.

Bacaan Lainnya

Setelah talud yang roboh dan pipa BLUD yang bocor akibat galian alat berat, kini saluran pembuangan air yang berada di RT 22 tepatnya di ruas jalan Lakujo (samping Alfamart), yang mendapat perhatian masyarakat. Hal ini dikarenakan, saluran yang digali cuman beberapa meter dari jalan umum, artinya di saat musim huja yang lebat maka debit air yang besar akan merusak jalan dan dipastikan rumah warga kebanjiran lantaran pembuangannya tidak jelas.

Pihak CV. Mater Suprapto, Frengki Yapi yang dikomfirmasi terkait masalah ini, mengatakan bahwa sesuai hasil kesepakatan saat sosialisasi, irigasi itu akan dikerjakan lanjut oleh pemerintah desa menggunakan dana desa, karena anggaran dari Dinas PU yang tidak mampu mengakomodir hal tersebut.

“Saya siap bantu, tapi nanti kita gali habis kasihan orang mau keluar masuk agak susah. Waktu sosialisasi kemarin sudah dikatakan bahwa nanti kita bantu beberapa meter lalu selanjutnya dikerjakan menghunakan dana desa,” ujar Frengki.

Sedangkan Kepala Desa Penfui Timur, Kleopas Nome merasa heran dengan proses pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Dirinya hingga saat ini tidak mengetahui RAB pekerjaan jalan Matani tersebut.

“Seharusnya RAB dikasih lihat ke kita biar kita juga tahu. Kalau kerja begini kita mau bagaimana lagi? Saya akan segera himpun orang tua semua dan menyurati Bupati Kupang agar dinas teknis bisa segera menindaklanjuti masalah ini,” ujar Kades Penfui Timur.

Menurutnya, pembuangan air yang hanya dibuat beberapa meter dari jalan umum itu akan berdampak buruk bagi masyarakat di sekitar, karena hujan sudah mulai turun dan jika debitnya besar maka rumah warga bisa kebanjiran.

“Saya sudah turun dan lihat langsung ke lapangan, makanya saya kontak Kadis PU namun tidak respon, mungkin ada rapat. Semestinya tim teknis lapangan harus melihat segala dampak resiko pada setiap progres pekerjaan. Saya akan segera himpun para tua adat dan masyarakat untuk kita sepakat surati Bupati Kupang,” jelasnya.

Untuk diketahui bersama, ruas jalan Gang Lakujo ini merupakan salah satu ruas jalan alternatif warga Penfui Timur khususnya perumahan. Ruas jalan ini juga rusak parah akibat diterjang badai seroja beberapa waktu lalu.

Melalui swadaya warga RT 19 sampai 23, Dusun 3 dan 4 (khususnya gang Lakujo), Desa Penfui Timur, Kabupaten Kupang, selama tiga hari warga gotong royong dan secara swadaya memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak akibat dari badai siklon seroja beberapa waktu lalu.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *