Boking-InfoNTT.com,- Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau memimpin langsung rombongan Pansus saat melakukan uji petik kondisi bangunan RS Pratama Boking pada Sabtu (24/4/2021) kemarin. Setelah melihat kondisi bangunan yang dibangun dengan menelan anggaran mencapai 17 Miliar lebih tersebut, Marcu mengaku sangat prihatin dan sedih.
Uang rakyat yang dikucurkan pemerintah pusat untuk membangun fasilitas kesehatan bagi masyarakat, justru dirampok oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab bangunan tersebut dengan membangun RS asal jadi dan tidak berkualitas.
“Saat saya melihat kondisi bangunan RS Pratama Boking dalam benak saya hanya berpikir tentang perasaan masyarakat. Kasihan uang mereka belasan miliar rupiah dirampok oknum-oknum tidak bertanggungjawab jawab hingga berbuntut rusaknya bangunan tersebut. Mirisnya lagi, hingga kini mereka (perampok) masih berkeliaran bebas,” ujar Marcu.
Dirinya mempertanyakan kinerja pihak penegak hukum dalam melakukan penegakkan hukum khususnya dalam penanganan kasus dugaan korupsi pembangunan RS Pratama Boking. Dua tahun sudah kasus tersebut ditangani pihak kepolisian (Polres TTS dan Polda NTT) namun hingga kini tak membuahkan hasil apa pun. Status penanganan kasus tersebut pun masih penyelidikan.
“Saya kira dua tahun itu bukan waktu yang singkat dalam penanganan suatu kasus. Tiga Kapolres TTS berganti hingga kasus tersebut diambil alih Polda NTT namun tetap tidak ada kemajuan. Jika seperti ini, jangan salahkan masyarakat jika masyarakat tidak percaya lagi dengan kinerja pihak penegak hukum,” ujar politisi Nasdem ini.
Ditambahkan Uksam Selan, Wakil Ketua Pansus LKPJ, dirinya mendorong pihak penegak hukum untuk mempercepat penanganan kasus tersebut. Saat ini masyarakat Kabupaten TTS sedang menanti hasil kinerja pihak penyidik Polda NTT.
Jika memang dari hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya kerugian negara dalam kasus tersebut, dirinya meminta agar pihak kepolisian bisa segera mengumumkan hal tersebut biar diketahui masyarakat umum.
”Kita pikir geser ke Polda NTT bisa lebih cepat penanganannya ternyata hingga kini tidak ada kemajuan. Kalau memang tidak ada kerugian negara umumkan saja ke publik sehingga masyarakat tahu. Tapi kalau dua tahun tidak ada perkembangan, ini yang membuat masyarakat bertanya-tanya, ada apa,” tanya Uksam.
Untuk diketahui, RS Pratama Boking dikerjakan tahun anggaran 2017 dengan menggunakan anggaran dana DAK dan DAU senilai 17 Miliar lebih. RS Pratama Boking dikerjakan oleh PT Tangga Batu Jaya Abadi yang merupakan rekanan asal pulau Jawa. Pekerjaan RS Pratama Boking sendiri baru rampung pada awal 2018 dan diresmikan pada (21/5/2019) oleh Bupati TTS, Egusem Piether Tahun didampingi Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay. (***)