Oelamasi-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengundang Pemerintah Desa Oemofa bersama dengan BPD Oemofa terkait permasalahan yang terjadi di wilayah Desa Oemofa, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Selasa (25/08/2020) siang.
Pada kesempatan tersebut, BPD Oemofa menjelaskan titik persoalan di desa bahwa ada persoalan serius terkait beberapa item pekerjaan, contohnya air bersih yang tidak sesuai dengan juknis serta pengadaan ternak sapi yang tidak tahu keberadaannya sampai hari ini.
Kepala Desa Oemofa, Yohanis Nope pun langsung menjawab persoalan yang dikeluhkan BPD di depan Wakil Bupati Kupang, di mana persoalan yang ada di wilayahnya adalah persoalan serius dan harus diselesaikan secara terang benderang sehingga tidak ada kesalahpahaman antara lembaga pemerintah desa dan juga BPD.
“Dalam pemantauan rekan-rekan BPD mungkin melihat adanya penyimpangan di Desa Oemofa dengan pengadaan ternak sapi. Mereka (BPD) mengklaim bahwa sebagian dari sapi tersebut sudah hilang dan diduga pemerintah sengaja menghilangkan untuk kepentingan pribadinya,” ujar Kades Nope.
Menurut Yohanes Nope bahwa teman-teman dari BPD menyoroti persoalan yang ada di wilayahnya ada 2 item kegiatan yaitu air bersih lalu dengan ternak sapi. Semua pengeluhan yang disampaikan oleh BPD bisa dipertanggungjawabkan.
“Tahun 2019 dari item kegiatan pemberdayaan yang diakamodir dari dana desa yakni dengan pengadaan 22 ternak sapi. Di mana hitungan per ekornya 4 juta rupiah, sehingga total anggaran ada 88 juta rupiah. Lalu ditambah dengan 62 ternak sapi lagi, namun itu dari Pendapatan Asli Desa (PAD) Oemofa. Maka jumlah keseluruhan menjadi 84 ekor sapi,” ungkap Kades.
Dirinya menambahkan, 22 ekor dari dana desa itu masih dipelihara oleh masyarakat sedangkan untuk 62 ekor dari PAD, sudah ada 37 ekor dijual lalu pengadaan baru lagi dan sisanya masih di tangan masyarakat atau masih dipelihara.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dengan tegas mengatakan, BPD adalah salah satu lembaga yang berdiri bersama-sama dengan pemerintah desa juga sebagai penampung aspirasi masyarakat demi menjahit berbagai persoalan pembangunan yang ada di desa.
“Sebagai BPD juga sebenarnya harus jeli melihat persoalan ini, jangan melihat dari satu sisinya saja, tetapi eksen di lapangan yang dibutuhkan. Saya sejauh ini mengapresiasi tupoksi dari BPD Oemofa, karena sudah mengawasi jalannya pembangunan. Tetapi dalam pengawasan harus mempunyai dasar dan bukti dasar pengawasan, harus pegang RAB sehingga tahu persis setiap kegiatan dengan keseluruhan angggaran, baik itu fisik maupun sumber daya, sehingga tidak menimbulkan kesan yang tidak baik,” ujar Jerry.
Sebagai pemimpin, dirinya memerintahkan BPD Oemofa untuk segera pulang dan mengawasi setiap kegiatan yang ada dengan memegang RAB ketika jalannya pembangunan di desa.
Jerry juga berpesan kepada BPD Oemofa, bahwa ketika ada sesuatu masalah, jangan mencari cara untuk menjatuhkan satu sama dengan yang lainnya. Alangkah lebih indah sesama saudara, jika ada polemik duduk bersama-sama, lalu bahu membahu membangun Desa Oemofa yang lebih baik lagi.
Laporan: Jimi Kapitan