Tanpa Sentuhan Pemda, Yance Selly Sukses Tanam Semangka dan Topang Ekonomi Keluarga

Yance Selly ketika menjual semangkanya

Kupang-InfoNTT.com – Tidak mudah menjadi anak petani. Apalagi jadi petani. Pakaian berlumur tanah, kulit bermasker lumpur, rambut terkena sinar matahari, dan tubuh berpeluh. Itulah gambaran kasar sosok petani. Gambaran yang jauh dari benak anak-anak milenial.

Pemerintah Kabupaten Kupang dalam kepemimpinan Bupati Korinus Masneno dan Wakil Bupati Jerry Manafe, memiliki progran khusus para petani, yang tergabung dalam program 5 P ( Pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan kelautan dan pariwisata). Namun, Revolusi 5 P milik Pemkab Kupang ini nampaknya masih sebatas program tanpa implikasi di masyarakat.

Konsep program yang baik itu rupanya belum mampu berbuat banyak untuk merubah taraf ekonomi masyarakat Kabupaten Kupang khususnya bagi para petani, yang katanya program dengan model pembangunan yang disesuaikan dengan potensi ekonomi lokal masyarakat.

Contohnya, seorang pemuda Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang – NTT, bermodalkan semangat dan tanpa bantuan Pemerintah mampu mengembangkan budidaya semangka.

Namanya Yance Selly, warga yang tinggal di RT 16 / RW 06 ini, kepada media, Sabtu (12/12) mengatakan, dari kerja kerasnya selama ini, Ia mampu menanam sekitar 1.200 pohon semangka di lahan seluas 100 meter persegi.

Yance mengisahkan, budidaya tanaman semangka memang sangatlah rumit, butuh perhatian dan perlakuan khusus termasuk pula penggunaan dosis pupuk dan obat – obatan. Jika salah perlakuan serta dosis pupuk dan obat, maka dipastikan akan mengalami gagal panen.

Selama 55 hari merawat 1.200 pohon semangka, kini Yance mulai merasakan hasilnya. Ia mulai memanen buah dari kerja kerasnya selama ini. Buah semangka miliknya dijual dipinggir Jalan Timor Raya Kilometer 12, Desa Oebelo, tepatnya di dekat Gereja GMIT Kalvari Puluthie.

Ia mengisahkan, bukan kali ini saja dirinya berhasil menanam semangka, selama ini Ia sudah berhasil menanam semangka sebanyak 5 kali dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

“Ini semua modal sendiri, belum pernah ada bantuan dari Pemkab Kupang. Saya belajar sendiri cara tanam, cara berikan obat, cara kawin bunga jantan dan bunga betina,” ujar Yance Selly.

Selain menanam semangka, dirinya juga sudah pernah mencoba tanaman lain seperti melon, lombok, tomat dan sayur – sayuran lainya. Kendala yang dirasakan selama ini terutama soal pasar. Hingga kini belum ada pasar tetap untuk menampung seluruh hasil produksi pertanian.

Hasil kerja keras pemuda yatim ini telah mampu menghidupi keluarga juga mampu membiayai 3 orang adiknya hingga ke jenjang pendidikan tinggi baik itu di Universitas Nusa Cendana Kupang, UKAW dan Unwira Kupang. (*Jessy dan Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *