Seluruh Sekolah di Kabupaten Kupang Kembali Ditutup, Guru Diminta Buat Laporan BDR

Imanuel Buan

Kupang-InfoNTT.com,- Pemerintah Pusat telah memberikan kewenangan kepada daerah baik itu provinsi maupun kota/kabupaten dengan membolehkan daerah-daerah yang zona hijau dan kuning agar tetap melakukan pembelajaran tatap muka dengan mengikuti protap dari kesehatan demi menjaga tertularnya Virus Corona.

Selain melakukan pembelajaran tatap muka antara siswa dan juga pengajar, harus tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dalam pelaksanaannya di lapangan dan juga dilakukan evaluasi mana kala terdapat jumlah orang yang terpapar di suatu daerah tertentu.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan yang diwawancarai media ini, Minggu (20/09/2020) malam menjelaskan, jika jumlah yang terpapar covid-19 menunjukkan kecenderungan meningkat maka sesuai kewenangan dan perintah dari kepala daerah tertentu, dapat melanjutkan pembelajaran dari rumah baik secara daring atau home learning mengingat wilayah Kabupaten Kupang sendiri sudah ada yang terpapar Covid-19.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Bupati Kupang, bapak Korinus Masneno terkait dengan persoalan yang dihadapi sekarang. Beliau menyikapinya bahwa alangkah lebih baik belajar dari rumah, dikarenakan keterbatasan fasilitas kesehatan, tenaga medis dan juga anggaran untuk pengobatan bagi pasien yang terpapar Covid-19. Keadaan yang masih minim inilah maka disarankan kepada saya bahwa menghimbau sekolah-sekokah belajar dari rumah,” ujar Imanuel Buan.

Ditambahkannya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang akan secara resmi mengeluarkan surat pada Senin 21 September 2020 kepada seluruh sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Kupang baik itu dari PAUD, SD dan SMP dengan memakai sistem belajar dari rumah sambil menunggu virus ini hilang.

Saat ini Telkomsel sebagai salah satu provider di NTT sudah bertemu dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang untuk bekerjasama. Dalam waktu dekat Telkomsel akan memberikan 5000 (lima ribu) nomor atau kartu paket yang disebar di sekolah sekolah. Nomor dari kartu-kartu tersebut juga akan diinput ke dapodik untuk membantu meringankan kerja guru dan siswa.

Menurut Imanuel Buan, sistem belajar dari rumah bisa menggunakan pola daring dan juga home learning tergantung dari sekolah-sekolah yang mempunyai koneksi internet. Sekolah yang dibatasi dengan jaringan, maka wajib untuk pengajar melakukan kunjungan ke rumah siswanya atau juga bisa membentuk kelompok belajar dengan jumlah sedikit untuk membahas mana kala ada tugas yang diberikan oleh guru.

“Dalam surat yang akan dikeluarkan besok itu terkait dengan ketentuan dari Kementrian bahwa untuk pembayaran tunjangan gaji profesi maupun tunjangan non profesi itu harus dilampirkan dengan laporan Pembelajaran Dari Rumah (PDR), dan untuk pengambilan gaji bagi Guru PNS mereka juga harus membuat laporan dengan melampirkan Jurnal Kunjungan Rumah serta Daftar Hadir dari Guru tersebut. Seorang seseoran Aparatur Sipil Negara (ASN) mestinya masuk sekolah seperti biasa untuk menyiapkan RPP sehingga dengan sendirinya bisa terpantau oleh kepala sekolah, apakah guru itu benar-benar aktif atau tidak,” ungkap Kadis.

Keaktifan para guru, menurut Imanuel Buan, akan dilihat dari laporan-laporan yang dilampirkan tersebut. Jadi para guru harus berperan aktif dalam menjawab kebutuhan siswa di lapangan pada masa covid-19 ini.

Terlepas dari himbauan tersebut, Dirinya juga meminta agar sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Kupang Tengah, Taebenu dan Kupang Timur agar mematuhi segala instruksi dari dinas. Alasan-alasan lain terkait laporan yang nantinya dilampirkan tersebut bukan menjadi masalah utama, karena hal ini berlaku bagi semua guru baik itu PNS maupun Non-PNS.

“Kasus ini terjadi di Kupang Tengah. Padahal saya sudah menyampaikan informasi melalui pesan Whatsapp kepada Kepala Seksi Kurikulum untuk menyampaikan kepada para kepala sekolah di wilayah Kupang Tengah, Taebenu dan Kupang Timur agar lakukan sistem pembelajaran dari rumah saja, tetapi di lapangan masih ada guru yang aktif melakukan pembelajaran dari rumah. Kita harus taati aturan demi kebaikan bersama,” jelasnya.

Sebagai seorang pendidik dan juga praktisi pendidikan, Imanuel Buan merasa khawatir dengan kondisi ini, di mana membuat banyak orang tidak mampu untuk beradaptasi dengan situasi yang dihadapi sekarang. Oleh karena itu Dirinya minta agar semua pihak menyiapakan diri secara baik mulai saat ini.

“Secara alam sudah nampak dan akan diseleksi secara alamiah, siapa yang mampu memanfaatkan situasi ini, maka dengan sendirinya dia akan keluar dan bermanfaat serta punya kompetensi meraih kesuksesannya untuk semua sektor. Sedangkan yang lambat berpikir maka akan tetap berdiam di tempat saja,” pungkasnya.

Laporan: Jimi Kapitan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *