Mahasiswi Viral Wisuda di Kebun Ternyata Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran Hewan Undana

Katarina Oa Jebe

Kupang-InfoNTT.com,-  Wisuda online atau virtual menghadirkan berbagai cerita viral yang menarik atensi netizen. Ada yang naik bukit demi mendapatkan sinyal, ketiduran hingga tetap dandan cetar berkebaya.

Kini di NTT, ada lagi kisah wisuda online yang menarik perhatian warganet. Wisudawan ini nampak dalam video yang viral tersebut mengikuti prosesi wisuda secara online di dalam kebun.

Namanya Katarina Oa Jebe. Gadis kelahiran Batakte, 10 Oktober 1998 asal Dusun Waibreno, Desa Baya, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur ini akhirnya bisa membuat kedua orang tuanya bangga.

Katarina menjadi salah satu mahasiswi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang yang diwisudakan hari ini secara virtual. Hebatnya, Ia menjadi lulusan terbaik dengan nilai tertinggi dari Fakultas Kedokteran Hewan tahun 2020.

Dihubungi media ini via WhatsApp, Kamis (10/12/2020), Katarina mengisahkan bahwa, motivasi awal Ia masuk kuliah di FKH adalah untuk menjadi dokter hewan profesional yang dapat mengabdi bagi kampung halamannya.

Terkait wisuda di dalam hutan, Katarina menjelaskan, Ia dan keluarga memilih lokasi di perkebunan karena hanya di tempat tersebut yang bisa mengakses internet. Tanah tersebut juga merupakan lokasi perkebunan Gaharu milik almarhum Opanya yakni, Matheus Bali Toa.

“Lokasi ini biasanya menjadi tempat untuk adik-adik saya belajar setiap hari saat masa pandemi covid-19,” ungkapnya.

Dirinya masuk kuliah di FKH Undana sejak tahun 2016. Walaupun dari desa, Katarina tetap punya komitmen dan konsisten untuk menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini tak lain adalah untuk membanggakan orang tuanya di kampung.

“Saya acara wisuda secara online ini di kampung, supaya keluarga besar juga bisa merasakan kebahagiaan saya,” ujar putri dari pasangan Paulus Pati Nama dan Flotentina Sema Kedang ini.

Katarina Oa Jebe saat mengikuti proses wisuda online bersama kedua orang tuanya di kampung

Dirinya menambahkan, setelah lulus dari perkuliahan tingkat Strata 1 atau sarjana dan mendapat gelar S.K.H (Sarjana Kedokteran Hewan). Tahap selanjutnya adalah meraih titel dokter, yang mana harus melalui program profesi atau istilahnya menjadi seorang koas.

“Program koas ini merupakan tahap pengaplikasian ilmu kedokteran yang telah dipelajari selama program perkuliahan kedokteran hewan. Jadi dalam program koas, para calon dokter hewan sudah bertindak sebagai dokter namun masih di bawah pengawasan pembimbing,” ujarnya.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *