Mollo Tengah-InfoNTT.com,- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Drs. Edison Sipa memantau perkembangan fisik proyek rehabilitasi tiga ruang belajar SD Negeri Anauban, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten TTS, Kamis (08/10/2020) pagi.
Proses rehab tiga ruang belajar tersebut menelan anggaran senilai 300 juta rupiah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020.
“Banyak sekolah yang dapat dana DAK baik untuk rehabilitasi maupun untuk ruang kelas baru. Pekerjaan ditargetkan akan beakhir paling lambat awal Desember,” ujar Edison Sipa di SD Negeri Anauban.
Menurut Edison, khusus untuk rehab berat ruang kelas SD Negeri Anauban, sesuai dengan kalender atau waktu pelaksanaan yakni 150 hari kerja. Rehab
Perbaikan ruang kelas dan juga pembangunan ruang kelas baru yang dikerjakan pada tahun ini, menurut Edison, bukan saja untuk SD tetapi termasuk SMP. Namun kontrak pekerjaan gedung sekolah tersebut baru berjalan pada bulan Juli sedangkan dana baru cair bulan Agustus sehingga pekerjaan baru dimulai dengan sistem swakelola.
“Pekerjaan sistem swakelola dengan pembentukan panitia pada tingkat sekolah dan diawasi oleh dinas agar secepatnya diselesaikan sesuai kalender kerja. Kegiatan ini lebih cepat lebih baik untuk mengantisipasi musim hujan tiba nanti,” ujarnya.
Ditambahkannya, DAK yang digunakan untuk pembangunan tingkat SD di antaranya, yakni rehab, bangun ruang kelas baru, rumah dinas, jamban dan ruang UKS. Sementara untuk SMP, ada ruang kelas baru, rehab, laboratorium, rumah dinas dan Jamban.
Meski demikian, Edison Sipa mengakui ada sekolah yang mendapat anggaran DAK untuk rehabilitasi, kelas baru, jamban dan rumah dinas dan ada pekerjaan yang sudah atap. Sehingga dipastikan dari sejumlah sekolah yang mendapat bantuan DAK akan menuntaskan pekerjaan pada Desember.
Kepala tukan SDN Anauban, Aser Tasuab mengaku pihaknya baru mulai kerja tanggal 3 September, namun dipastikan akan menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi tiga ruag kelas tersebut pada bulan Desember mendatang.
“Baru satu bulan kami kerja di sini, dan kami akan kerja secepatnya agar menyelesaikan pekerjaan di awal Desember karena kami kerja siang malam,” ucapnya.
Aser mengaku pekerjaan akan terkendala jika tidak ada bahan. Namun semua bahan untuk rehabilitasi tiga ruang belajar tersebut sudah tersedia maka dirinya bersama sejumlah anggotanya akan bekerja siang malam agar diselesaikan tepat waktu.
Laporan: Welem Leba