Kupang-InfoNTT.com,- Salah satu rumah makan yang sangat dikenal oleh warga Kota Kupang adalah Ikan Bakar Liliba. Rumah makan Ikan Bakar Liliba yang beralamat di Jalan Bunda Hati Kudus No.03 Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini sudah banyak memiliki pelanggan tetap sejak dibuka tahun 2007.
Pemilik Ikan Bakar Liliba, Johny Daris kepada media ini, Sabtu (25/04/2020) mengatakan, selain cita rasa yang sangat khas, Ikan Bakar Liliba juga sudah banyak mengalami tantangan sejak awal berdiri hingga saat ini.
Namun dibalik semua itu, Johny Daris mengungkap hal lain yang harus diketahui oleh pelanggannya. Di mana Ikan Bakar Liliba ini akan dipersiapkan untuk pelayanan Tuhan di masa akan datang.
“Saya sudah persiapkan Ikan Bakar Liliba, yang mana di hari tua nanti, hasilnya akan difokuskan pada pelayanan Tuhan. Kami tidak mau ambil sepersen pun, dan ini pergumulan saya agar Tuhan tetap menjaga usaha ini agar tetap hidup,” ujarnya.
Apa yang dipikirkan oleh Johny Daris ini bukan tanpa alasan. Dirinya punya tekad karena pernah mengalami masa di mana harus makan serba susah, hidup penuh dengan beban bahkan untuk membeli sejengkal tanah pun dirinya tidak sanggup.
Ketika diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk menikmati banyak berkat, maka dirinya berjanji, ketika hasilnya sudah 100 persen, maka akan dipakai untuk pelayanan rohani. Ini semua untuk membalas semua Budi baik Tuhan yang sudah diberikan Tuhan kepada keluarganya.
“Saya sudah beberapa kali ingin bunuh diri karena beban hidup. Namun Tuhan masih memberikan kesempatan kepada saya untuk bangkit, kebangkitan inilah yang membuat saya untuk melayani Tuhan. Saya hanya terus berdoa agar usaha ini tetap hidup walaupun banyak tantangan yang menerpa,” ungkapnya.
=> Membantu Sesama <=
Johny Daris adalah satu dari sekian banyak orang yang sering membantu sesamanya. Tanpa pikir panjang, dirinya selalu membantu orang lain jika ada kesusahan.
Bagi seorang Johny Daris, hidup ini akan terasa indah manakala di antara sesama mau saling membantu dalam rangka meringankan beban satu sama lain. Di saat yang satu mengalami kesusahan, datang yang lain untuk menolong dan membantu. Di saat yang satu butuh bantuan, datang yang lain yang rela menolongnya.
“Bila ada orang lain yang meminta bantuan kepada kita, akan jauh lebih baik bila kita membantunya, tentu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita. Ketika kita punya kelebihan berkat, jangan lupa mengucap syukur karena di luar sana masih ada yang belum bisa menikmati seperti kita,” ujarnya.
Kebiasaan saling menolong antara sesama dalam hal kebaikan, menurut Johny akan membuat hidup dan kehidupan kita semakin harmonis. Sebab, ada rasa peduli di antara sesama. Rasa peduli terhadap sesama inilah yang mampu merobohkan tembok permusuhan dan pertikaian.
“Tolong menolong tidak hanya sekedar membantu orang lain. Ada manfaat yang lebih besar di balik kecenderungan suka menolong, yaitu memperkuat persaudaraan dan menambah pahala di Surga nantinya,” pungkas Johny.
Laporan: Chris Bani
