Sepuluh Agustus 2015, satu hari tanpa upacara yang luar biasa. Tidak ada satu pejabat publik yang dihadirkan, tidak satupun pendoa diundang. Tidak ada jurnalis senior menulis tentang satu media baru yang lahir dari modal semangat menulis tanpa pra kondisi. Semua berlangsung dan berjalan biasa saja. Bila bertanya pada dedaunan dan angin sekalipun, dedaunan mungkin hanya menggelengkan perlahan karena dimainkan angin sepoi. Angin pun mungkin tak memuat partikel air sehingga dapat meninggalkan jejak berbasahan.
Tahun-tahun yang belum lama telah terlewati. Beginilah satu catatan Pendirinya tahun lampau.
InfoNTT. Media yang dibangun dan dikembangkan dengan modal semangat. Tanpa nada berdentang dana. Tanpa suara berisik risau. Perlahan dalam gerak dengan kepastiannya tiba di permukaan dan layar informasi publik. Tabloit INFO NTT edisi I, Agustus 2015, cetak terakhir edisi 32, 2019
Selain itu, kru InfoNTT merasa perlu untuk pengembangannya. Maka, sejak Januari 2016 lahirlah media dalam jaringan (online) infontt.com
Hari-hari dilewati dengan segala daya dan upaya. Ada rintangan melintas, ada upaya menggapai peluang, ada goa berlaku kuburan hendak menelan sementara burung rajawali terbang rendah menukik hendak memangsa. Tapi, timbangan keadilan berpihak padanya. Ada pula burung-burung pemangsa menotok batangnya hingga hampir rontok, tapi ketika burung- burung itu pergi, ia bangkit menjadi pemenang yang mengibarkan benderanya sambil berselebrasi ringan saja.
Kau, bagai pohon cendana berdaun halus yang tumbuh di tanah berbatu. Hendak dicabut sayang, dipelihara saja agar dapat menghirup aromanya.
Selamat buat Kru INFONTT
Hari ini, ketika kau memasuki umurmu yang kelima, Pemimpinmu sedang menempuh studi lanjut walau tubuhnya sedang didera sakit. Apakah itu berarti menjadi penghalang rintang pukang dalam pengembangannya? Tidak! INFONTT tetap berkutat dengan berita-berita yang kiranya terpilih dan terkonfirmasi secara jitu.
Para jurnalis silih-berganti masuk-keluar, bahkan ada di antaranya yang sempat “menghancurkan” wajah dan tampilannya secara menyakitkan. Ketika mereka pergi sambil bertepuk tangan, saat itu kru terus membangun jati diri tanpa dendam. Ketika ada di antara mereka yang pergi itu mengesankan kecemburuan di pelataran informasi publik, saat itu kru terus maju dalam langkah perlahan tanpa menimbulkan derap bunyi.
Hari ini, sepuluh Agustus 2020, kami merefleksikan keberadaan kami. Kami menyadari keterbatasan memainkan nada-nada. Maka, ketika nada yang kami lentingkan terdengar sumbang dan minor semua itu kami coba konfirmasikan agar terkonfirmasi pada sumber yang kredibel. Kami tidak akan menyuguhkan tarian jemari dengan iringan musik bernada minor yang memerahkan wajah tanpa konfirmasi kredibel.
Besok dan masa depan, kami akan terus berada di jalan berkelok-kelok, berbukit dan berlembah. Kami akan terus mengejar informasi yang kiranya dapat mencerahkan publik. Kami hanya berbagi satu suara untuk masyarakat.
Sepenggal doa telah dipanjatkan kepada Tuhan oleh Pdt. Yefta H. Bani, S.Th
Selamat hari gembira dalam kelahiran penulis narasi kebaikan.
Makin bertambah-tambah dalam hikmat dan mencerahkan dalam berita.HBD Info NTT. Makin jaya. Tuhan berkati.f
SELAMAT UNTUKMU, INFONTT.
Congratulation Wishes all the best and keep in spirit
ya, kami terus berbenah dalam semangat menulis dan berbagi walau sederhana, sesederhana diri kami. Terima kasih
selamat utk perjuangannya
maju terus sambil terus belajar mengasah diri
terima kasih telah membaca dan menyampaikan salam. Mari Menulis